Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga sektor pendidikan. Situasi ini membuat pelajar dituntut untuk belajar di rumah dengan metode pembelajaran jarak jauh.
Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas atau 92,33% siswa/mahasiswa mengaku mengalami kendala selama belajar dari rumah. Kendala terbesar yang dirasakan pelajar selama belajar dari rumah adalah merasa mudah bosan atau susah berkonsentrasi (63,20%). Kemudian, 62,01% pelajar merasa materi pembelajaran yang diterima kurang optimal.
Menurut BPS, kedua permasalahan ini tidak memandang latar belakang ekonomi. BPS mencatat tidak terdapat perbedaan yang nyata pada siswa/mahasiswa yang berasal dari rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40% terbawah, 40% menengah, maupun 20% teratas.
Kemudian ada juga 41,27% pelajar yang terkendala saat belajar dari rumah karena keterbatasan akses internet dan listrik. Kemudian, sebanyak 27,26% terkendala karena keterbatasan media atau fasilitas belajar dari rumah.
Semakin tinggi tingkat pengeluaran maka semakin sedikit siswa/mahasiswa yang merasa terkendala dengan media/fasilitas belajar dari rumah dan akses internet/listrik.
Kendala lain, sebanyak 19,29% pelajar merasa kurang pendampingan dari orang tua/wali saat belaar dari rumah. Semenatara, hanya 7,67% yang tidak mengalami kendala dan 3,01% mengalami kendala lainnya.
(Baca Juga: Sampai 2021, Hanya 41% Pelajar di Papua yang Mengakses Internet)