Kabupaten Lingga: Pergeseran Alokasi Anggaran Rumah Tangga, Rokok dan Tembakau Alami PenurunanBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lingga pada 2024 adalah Rp138.654 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 5.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi catatan penting dalam dinamika ekonomi rumah tangga di wilayah tersebut.
Secara proporsional, pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini masih menjadi bagian yang signifikan dari total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa di Kabupaten Lingga mencapai Rp290.293. Dengan demikian, alokasi untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 47.7% dari total pengeluaran tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Utara 2015 - 2024)
Meskipun terjadi penurunan pada rokok dan tembakau, pengeluaran masyarakat secara umum menunjukkan tren yang menarik. Data BPS menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi mencapai Rp185.092. Pengeluaran untuk kecantikan dan perawatan juga tercatat masing-masing sebesar Rp65.241 dan Rp42.669. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas konsumsi masyarakat.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lingga mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, angkanya mencapai Rp103.839, kemudian sempat turun menjadi Rp99.661 pada 2019. Namun, terjadi peningkatan signifikan pada 2020 (18.3%) dan terus naik hingga mencapai Rp146.998 pada 2023, sebelum akhirnya mengalami penurunan pada 2024. Nilai pengeluaran tertinggi ada di tahun 2023.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Kepulauan Riau, Kabupaten Lingga berada di urutan ke-4 dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada 2024. Kabupaten Kepulauan Anambas menempati urutan pertama dengan Rp194.538, diikuti Kabupaten Natuna (Rp151.920) dan Kota Batam (Rp148.468). Urutan ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Kabupaten Lingga relatif lebih rendah dibandingkan beberapa wilayah lain di provinsi tersebut.
Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran rokok dan tembakau pada 2024 mengalami sedikit penurunan. Rata-rata pengeluaran selama periode tersebut adalah sekitar Rp143.418, sementara pada 2024 angkanya adalah Rp138.654. Kondisi ini menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumsi atau faktor-faktor ekonomi lain yang memengaruhi pengeluaran masyarakat.
(Baca: Pengeluaran Perkapita untuk Perawatan Kulit Kab. Lanny Jaya Sebulan | 2024)
Kabupaten Kepulauan Anambas menunjukkan pertumbuhan pengeluaran rokok dan tembakau yang signifikan, yaitu 13.2%. Kota Batam juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi, mencapai 18.2%. Sebaliknya, Kabupaten Lingga mengalami penurunan sebesar 5.7%. Posisi Kabupaten Lingga tetap pada urutan ke-4 di antara kabupaten/kota seprovinsi.
Kota Batam
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Batam pada 2024 mencapai Rp1.349.142, meningkat 19.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.126.190,25. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan juga menunjukkan pertumbuhan positif, dari Rp2.056.451,78 menjadi Rp2.344.962, dengan pertumbuhan sebesar 14%. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Batam pada peringkat pertama dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan baik untuk kategori makanan maupun bukan makanan di Provinsi Kepulauan Riau.
Kota Tanjung Pinang
Pengeluaran masyarakat Kota Tanjung Pinang juga menunjukkan peningkatan signifikan. Data BPS mencatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp920.002 pada 2024, meningkat 33.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp687.804,97. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di Kepulauan Riau. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan juga tumbuh sebesar 15.7%, mencapai Rp997.865. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Tanjung Pinang pada peringkat kedua setelah Kota Batam dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Provinsi Kepulauan Riau.
Kabupaten Kepulauan Anambas
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kabupaten Kepulauan Anambas pada 2024 mencapai Rp899.419, meningkat 12.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp797.370,91. Untuk pengeluaran makanan, rata-rata per kapita sebulan mencapai Rp924.731, naik 12.2% dari Rp824.085,91 di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Kepulauan Anambas pada peringkat ketiga dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Provinsi Kepulauan Riau.
Kabupaten Lingga
Kabupaten Lingga menunjukkan tren yang menarik dalam pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp722.164 pada 2024, meningkat 5.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp684.354,52. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan tumbuh sebesar 11.3%, mencapai Rp640.114. Meskipun pertumbuhan ini positif, Kabupaten Lingga tetap berada di peringkat terakhir dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Provinsi Kepulauan Riau, menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.