Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp193.667 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Musi Banyuasin yang mencapai Rp1.402.383, maka pengeluaran untuk aneka barang dan jasa menyumbang sekitar 13,8%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk bukan makanan sebesar Rp629.974, kontribusi pengeluaran aneka barang dan jasa mencapai 30,7%. Masyarakat Musi Banyuasin menunjukkan alokasi yang cukup signifikan untuk kebutuhan selain makanan, dengan porsi yang cukup besar diperuntukkan bagi aneka barang dan jasa.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Maluku Tenggara | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp162.785, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi Rp132.070. Selanjutnya, terjadi kenaikan pada tahun 2020 menjadi Rp146.097, dan peningkatan signifikan pada tahun 2021 menjadi Rp194.541. Tren kenaikan berlanjut hingga tahun 2023 dengan nilai pengeluaran tertinggi yaitu Rp229.243, sebelum akhirnya mengalami penurunan di tahun 2024.
Berdasarkan data terbaru, Kabupaten Musi Banyuasin berada di peringkat 8 untuk pengeluaran aneka barang dan jasa di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Selatan, dan peringkat 353 secara nasional. Di tingkat pulau Sumatera, Kabupaten Musi Banyuasin menduduki peringkat 102. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Musi Banyuasin masih berada di bawah beberapa wilayah lain di Sumatera Selatan.
Kota Palembang mencatatkan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tertinggi di Sumatera Selatan dengan nilai Rp357.048 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Banyuasin berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp223.788 dan pertumbuhan 5,9%. Kota Lubuk Linggau mencatatkan pengeluaran Rp216.356, namun mengalami penurunan sebesar 11%. Kota Prabumulih mencatatkan pengeluaran Rp215.232 dengan penurunan 8%. Kabupaten Lahat mencatatkan pengeluaran Rp209.159 dan penurunan 3%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Palembang pada tahun 2024 adalah Rp861.308, tumbuh 10,5% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama di Sumatera Selatan.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Paraguai 2015 - 2024)
Kabupaten Musi Banyuasin
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2024 adalah Rp629.974, naik 23,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan non-makanan di kalangan masyarakat Musi Banyuasin.
Kota Prabumulih
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Prabumulih pada tahun 2024 adalah Rp626.343, meningkat 7,5% dari tahun sebelumnya. Kota ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam pengeluaran untuk kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Muara Enim
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Muara Enim mencapai Rp576.717 pada tahun 2024, melonjak signifikan sebesar 29% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menempatkan Muara Enim pada posisi keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sumatera Selatan, mengindikasikan perubahan prioritas konsumsi di kalangan masyarakatnya.
Kota Lubuk Linggau
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Lubuk Linggau adalah Rp570.878 pada tahun 2024, sedikit meningkat sebesar 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhannya relatif kecil, Lubuk Linggau tetap menjadi salah satu daerah dengan pengeluaran bukan makanan yang signifikan di provinsi ini.