- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), PDB Paritas Daya Beli (PPP) Korea Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar 785.64 Unit. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1.6% dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 773.29 Unit. Namun, secara umum, terlihat adanya tren penurunan jika dibandingkan dengan nilai PDB PPP pada tahun-tahun sebelumnya.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Korea Selatan menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2022, terjadi penurunan signifikan turun 4.97%, diikuti penurunan turun 1.64% di tahun 2023. Meskipun ada kenaikan di tahun 2024, pertumbuhan ini belum mampu mengembalikan level PDB PPP seperti pada tahun-tahun sebelum 2022.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Honduras 2015 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Korea Selatan terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan rata-rata PDB PPP dalam lima tahun terakhir (2019-2023) yaitu sekitar 814.73 Unit, angka tahun 2024 masih berada di bawah rata-rata tersebut. Ini mengindikasikan bahwa meskipun ada perbaikan di tahun 2024, kinerja ekonomi Korea Selatan dalam hal PDB PPP belum sepenuhnya pulih seperti sebelum periode penurunan yang signifikan.
Kenaikan tertinggi PDB PPP Korea Selatan dalam periode data yang tersedia terjadi pada tahun 2016 dengan pertumbuhan 1.1%. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2022 dengan kontraksi turun 4.97%. Anomali ini dapat dilihat dari penurunan yang cukup dalam dibandingkan 10 tahun terakhir, menunjukkan adanya faktor-faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi ekonomi Korea Selatan secara signifikan di tahun tersebut.
Secara regional, Korea Selatan berada di peringkat ke-3 di Asia dalam hal PDB PPP. Peringkat ini tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa posisi Korea Selatan dalam perekonomian regional relatif stabil meskipun terjadi fluktuasi dalam nilai PDB PPP-nya.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Tuvalu 2015 - 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Korea Selatan akan terus mengalami penurunan hingga tahun 2030. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan angka 775.488 Unit dengan pertumbuhan -1.29%, dan terus menurun hingga mencapai 769.604 Unit di tahun 2030. Ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan, berdasarkan proyeksi PDB PPP, diperkirakan akan memburuk dalam beberapa tahun mendatang. Penurunan ini mencerminkan kontraksi ekonomi yang berkelanjutan.
Di antara negara-negara yang dibandingkan, Uzbekistan menunjukkan pertumbuhan PDB PPP terbaik dalam tiga tahun terakhir dengan pertumbuhan 10.66%. Sementara itu, Cina memiliki nilai PDB PPP tertinggi. Namun, pertumbuhan Korea Selatan lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara dengan pertumbuhan tertinggi di Asia.