Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Padang pada 2024 tercatat sebesar Rp295.298 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 1,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp299.250 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kota Padang untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp1.322.319 per kapita per bulan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini menyumbang sekitar 22,3 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk bukan makanan saja, yang mencapai Rp608.189 per kapita per bulan, kontribusi pengeluaran untuk aneka barang dan jasa mencapai 48,5 persen. Terlihat bahwa pengeluaran untuk aneka barang dan jasa memiliki porsi cukup signifikan dalam pengeluaran total masyarakat Kota Padang.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Padang menunjukkan fluktuasi. Pada periode 2018-2024, pengeluaran tertinggi terjadi pada 2022, yaitu sebesar Rp348.768 per kapita per bulan. Setelah itu, terjadi penurunan pada 2023 dan 2024. Meskipun demikian, angka pengeluaran pada 2024 masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode 2018-2021.
Dalam skala provinsi, Kota Padang menempati urutan keempat dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di antara kabupaten/kota di Sumatera Barat pada 2024. Kota Bukit Tinggi menempati peringkat pertama dengan nilai Rp334.553, disusul Kota Padang Panjang (Rp306.429), dan Kota Sawahlunto (Rp297.569). Secara nasional, Kota Padang berada di peringkat 142 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa.
Beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Barat menunjukkan perkembangan menarik dalam pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Kota Bukit Tinggi mencatatkan pengeluaran sebesar Rp334.553 dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu 31,7 persen. Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp306.429 dengan pertumbuhan 8,2 persen. Sementara itu, Kota Sawahlunto mengalami penurunan sebesar 7,1 persen dengan nilai pengeluaran Rp297.569. Kota Pariaman tumbuh 34,1 persen dengan nilai pengeluaran Rp286.600 dan Kota Payakumbuh mengalami penurunan 13,4 persen dengan nilai pengeluaran Rp277.335.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp962.655 pada 2024, meningkat 11,7 persen dari tahun sebelumnya (Rp862.064). Peringkat kota ini berada di urutan pertama se-Sumatera Barat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp906.613, yang menempatkan kota ini di urutan kedua setelah Kota Padang Panjang. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.869.269, dengan pertumbuhan 15,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.239.644, tertinggi di Sumatera Barat, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 63,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Rp757.013). Untuk pengeluaran bukan makanan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp942.409, menempati urutan kedua di provinsi ini dengan pertumbuhan 11,2 persen. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.182.054, tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sumatera Barat dengan pertumbuhan 36 persen dibandingkan tahun lalu.
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp888.390 pada 2024, naik 9,7 persen dari tahun sebelumnya (Rp809.845), menduduki peringkat ketiga di Sumatera Barat. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp853.205, menempati urutan kelima di provinsi ini, dengan pertumbuhan 11,3 persen. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan adalah Rp1.741.595, dengan pertumbuhan 10,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Sawahlunto
Kota Sawahlunto memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp876.123, naik signifikan 19,8 persen dari tahun sebelumnya (Rp731.199). Ini menempatkan kota tersebut pada urutan keempat di Sumatera Barat. Untuk pengeluaran makanan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp882.314, menduduki peringkat ketiga di provinsi ini dengan pertumbuhan 21,8 persen. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan adalah Rp1.758.437, mengalami pertumbuhan 20,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.