Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kutai Barat mencapai Rp70.629 per kapita per bulan pada 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini meningkat 14,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Kutai Barat untuk aneka barang dan jasa yaitu Rp304.028 per kapita per bulan, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 23,2%. Sementara itu, pengeluaran untuk perawatan kulit juga lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan secara umum yang tercatat Rp51.824 per kapita per bulan.
(Baca: Data 2024: Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tamiang 310,48 Ribu Jiwa)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kutai Barat mengalami fluktuasi. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 31,7% pada 2020, kemudian turun 23,7% pada 2022. Namun, dalam dua tahun terakhir kembali menunjukkan tren kenaikan. Pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp295.303 per kapita per bulan dan rokok dan tembakau mencapai Rp166.700 per kapita per bulan.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kabupaten Kutai Barat menunjukkan pertumbuhan yang positif yaitu 6,7% dengan nilai Rp864.843, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami kenaikan sebesar 18,8% menjadi Rp931.372 per kapita per bulan.
Pada 2024, Kabupaten Kutai Barat berada di peringkat 9 untuk pengeluaran perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, Kabupaten Kutai Barat berada di peringkat 145. Kabupaten Mahakam Ulu memiliki pengeluaran tertinggi, diikuti Kota Balikpapan, dan Kota Bontang.
Berdasarkan data, pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Kutai Barat adalah 6,7%, lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Paser yang hanya 4,7%. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Namun, lebih rendah dibandingkan Kota Balikpapan yang mencapai 22,7%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Solok 2015-2024)
Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp62.204. Nilai ini lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) yang mencapai Rp63.804. Hal ini menunjukkan adanya sedikit penurunan dalam pengeluaran perawatan kulit dalam jangka waktu yang lebih panjang. Pengeluaran tertinggi terjadi pada 2020 yaitu Rp77.392.
Kabupaten Mahakam Ulu mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit pada 2024 yaitu Rp227.464 dengan pertumbuhan 87.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Balikpapan berada di urutan kedua dengan Rp134.921 dan pertumbuhan yang sedikit yaitu 0.8%. Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara mencatatkan penurunan pertumbuhan yaitu -13.5% dengan nilai Rp58.089. Kabupaten Mahakam Ulu tetap berada di peringkat pertama di antara kabupaten/kota seprovinsi.
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kalimantan Timur dengan nilai Rp1.441.412 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Balikpapan cenderung mengalokasikan dana yang lebih besar untuk kebutuhan selain makanan dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di provinsi tersebut.
Kota Samarinda
Kota Samarinda menempati posisi kedua dalam hal pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kalimantan Timur dengan nilai Rp1.317.420 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 10.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun berada di bawah Kota Balikpapan, angka ini tetap menunjukkan tingkat konsumsi non-makanan yang tinggi di Kota Samarinda. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di kota ini tercatat sebesar Rp941.016, dan menempati posisi kelima di Kalimantan Timur.
Kota Bontang
Dengan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.274.277 pada 2024, Kota Bontang menduduki peringkat ketiga di Kalimantan Timur. Pertumbuhan sebesar 11.2% menunjukkan peningkatan konsumsi non-makanan di kalangan masyarakatnya. Pengeluaran untuk makanan di Kota Bontang mencapai Rp902.717 per kapita per bulan, yang menempatkannya pada urutan ketujuh di antara kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur berada di urutan keempat dalam hal pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kalimantan Timur, dengan nilai Rp1.164.270 pada 2024. Pertumbuhan sebesar 23.8% menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam konsumsi non-makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp999.534, menempatkannya di urutan ketiga di Kalimantan Timur.