Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Muara Enim menunjukkan perkembangan yang menarik sepanjang tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk sabun mandi mencapai Rp55.651 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat, alokasi untuk sabun mandi masih tergolong kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp200.153. Sementara pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp159.830. Pengeluaran untuk sabun mandi ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk kecantikan yaitu Rp33.814. Pengeluaran untuk perawatan sebesar Rp45.978, dan rokok dan tembakau sebesar Rp126.687.
(Baca: Harga Bawang Putih Ukuran sedang di Pasar Tradisional Provinsi Sumatera Selatan Sebulan Terakhir Naik 8,22%)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Muara Enim fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari Rp39.889 pada 2018 menjadi Rp44.001 pada 2019, terjadi penurunan tipis pada 2020 menjadi Rp43.096. Kemudian, kembali naik sedikit pada 2021 menjadi Rp43.443. Tahun 2022 terjadi lonjakan signifikan menjadi Rp51.580. Sempat mengalami penurunan pada 2023 menjadi Rp48.278, kemudian melonjak cukup besar pada 2024 menjadi Rp55.651. Ini menjadi nilai pengeluaran tertinggi dalam periode tersebut.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kabupaten Muara Enim berada di peringkat ke-6 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada 2024. Peringkat ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Di tingkat pulau Sumatera, Kabupaten Muara Enim berada di peringkat ke-89. Sementara di tingkat nasional, berada di peringkat ke-308.
Kota Palembang mencatatkan pengeluaran untuk sabun mandi tertinggi di Sumatera Selatan pada 2024, yaitu Rp74.602, dengan pertumbuhan 5.2%. Kabupaten Lahat berada di peringkat kedua dengan Rp60.868, mengalami penurunan -3.9%. Kota Prabumulih berada di peringkat ketiga dengan Rp59.654, dan pertumbuhan 3.8%. Kabupaten Banyuasin dengan Rp59.494, mengalami penurunan -2.6%, dan Kabupaten Musi Banyuasin mencatatkan Rp55.747 dengan pertumbuhan 0.4%.
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Muara Enim pada 2024 adalah Rp576.717. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 29% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp447.063,95. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kabupaten Muara Enim berada di peringkat ke-4 untuk pengeluaran bukan makanan.
(Baca: Produksi Jeruk Besar Periode 2013-2023)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Muara Enim pada 2024 adalah Rp1.268.756. Terjadi pertumbuhan sebesar 8.9% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp1.164.871. Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pertumbuhan ini lebih baik. Namun jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), pertumbuhan ini relatif stabil.
Pengeluaran masyarakat untuk makanan juga mengalami pertumbuhan. BPS mencatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Muara Enim pada 2024 adalah Rp692.039. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 23.4% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp560.969,99.
Kota Palembang
Pada tahun 2024, Kota Palembang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp861.308. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 10.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini menjadikan Palembang berada di peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil di Palembang turut mendorong peningkatan pengeluaran di sektor non-makanan.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 23.5% pada tahun 2024. Dengan nilai sebesar Rp629.974, Musi Banyuasin menduduki peringkat kedua di Sumatera Selatan. Sektor industri yang berkembang di Musi Banyuasin menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ini.
Kota Prabumulih
Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp626.343 pada tahun 2024, Kota Prabumulih menempati peringkat ketiga di Sumatera Selatan. Pertumbuhan sebesar 7.5% menunjukkan stabilitas ekonomi di kota ini. Prabumulih terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 29% pada tahun 2024. Dengan nilai sebesar Rp576.717, Muara Enim naik ke peringkat keempat di Sumatera Selatan. Peningkatan ini mencerminkan membaiknya kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat setempat.
Kota Lubuk Linggau
Kota Lubuk Linggau mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp570.878 pada tahun 2024. Meskipun hanya mengalami sedikit pertumbuhan sebesar 0.2%, Lubuk Linggau tetap menjadi salah satu daerah dengan pengeluaran non-makanan tertinggi di Sumatera Selatan, menduduki peringkat kelima. Stabilitas ekonomi di Lubuk Linggau menjadi kunci dalam menjaga tingkat pengeluaran ini.