Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Serang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp226.377 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami sedikit penurunan turun 2.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi masih menjadi bagian penting dari pengeluaran masyarakat Kabupaten Serang.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp258.075, maka pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 87.7%. Hal ini menunjukkan proporsi yang signifikan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan secara keseluruhan, konsumsi makanan jadi ini menjadi bagian yang cukup besar dari total pengeluaran.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kota Jakarta Timur | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Serang mengalami fluktuasi. Tahun 2020 menjadi titik pengeluaran tertinggi dengan Rp215.169, lalu sempat turun pada tahun 2021 menjadi Rp168.538, sebelum akhirnya kembali naik dan mencapai angka Rp231.570 pada tahun 2023. Perkembangan ini menunjukkan bahwa preferensi masyarakat terhadap konsumsi makanan dan minuman jadi cukup dinamis.
Meskipun pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi sedikit menurun di tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kebutuhan lain seperti aneka barang jasa, kecantikan, perawatan, rokok dan tembakau, serta sabun mandi menunjukkan angka yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten Serang memiliki kemampuan ekonomi yang cukup baik untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumsi.
Dalam skala Provinsi Banten, Kabupaten Serang menempati urutan ke-6 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di tahun 2024. Data menunjukkan Kota Tanggerang menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp462.599, diikuti Kota Tangerang Selatan (Rp361.904), Kota Cilegon (Rp333.716), Kota Serang (Rp310.045), dan Kabupaten Tanggerang (Rp277.927). Sementara itu, Kabupaten Lebak (Rp214.208) dan Kabupaten Pandeglang (Rp161.186) berada di urutan di bawah Kabupaten Serang.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kota Tomohon | 2024)
BPS mencatat pertumbuhan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di beberapa wilayah lain di Banten menunjukkan angka yang bervariasi. Kota Tangerang Selatan mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 4.8%. Kota Serang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 5.7%. Sebaliknya, Kota Tanggerang dan Kota Cilegon mengalami penurunan masing-masing turun 1.3% dan -3.6%.
Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2024 mencapai Rp1.627.012. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.326.003,87. Dengan besaran pengeluaran ini, Kota Tangerang Selatan menduduki peringkat pertama se-Provinsi Banten dalam kategori ini. Tingginya pengeluaran non-makanan ini mencerminkan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung lebih konsumtif terhadap barang dan jasa selain makanan.
Kota Tanggerang
Kota Tanggerang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.147.701 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan sebesar 8.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.061.764,9. Peringkat Kota Tanggerang berada di urutan pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Banten. Data ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan di Kota Tanggerang tetap tinggi dan mengalami peningkatan yang cukup baik.