Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp48.412 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan sedikit penurunan turun 2,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, pengeluaran untuk sabun mandi di kabupaten ini masih menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebesar Rp28.770.
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp210.664, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 23% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih rendah dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi (Rp183.213) dan rokok dan tembakau (Rp125.321). Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten Tasikmalaya masih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar dan konsumsi lainnya dibandingkan untuk produk kebersihan diri.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Selatan Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan yang cukup konsisten dari tahun 2018 hingga 2023. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2023, mencapai 15,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2024, secara keseluruhan, tren pengeluaran untuk sabun mandi di kabupaten ini menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Ini bisa mengindikasikan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan diri.
Dari data perbandingan, pada tahun 2024, Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat ke-26 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Tasikmalaya masih relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut. Sementara itu, secara nasional, kabupaten ini menempati peringkat ke-401. Ini memperlihatkan masih ada potensi peningkatan pengeluaran untuk sabun mandi di kalangan masyarakat.
Sebagai perbandingan, berikut adalah lima kabupaten/kota dengan pengeluaran untuk sabun mandi tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2024: Kota Bekasi (Rp146.439), Kota Depok (Rp125.490), Kota Bandung (Rp101.215), Kota Bogor (Rp97.979), dan Kabupaten Bekasi (Rp87.848). Kota Bekasi menunjukkan penurunan turun 3.2% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan Kota Depok mengalami peningkatan sebesar 2.8%. Kota Bandung dan Kota Bogor mengalami penurunan yang cukup signifikan, masing-masing turun 13.5% dan -10.5%. Kabupaten Bekasi juga mengalami penurunan sedikit turun 1.6%.
Kota Bekasi
Berdasarkan data BPS, Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316 pada tahun 2024, meningkat 22.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.559.648. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Bekasi pada peringkat pertama se-Jawa Barat. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Bekasi cenderung mengalokasikan dana lebih besar untuk kebutuhan di luar makanan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Utara 2015 - 2024)
Kota Depok
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Depok mencapai Rp2.823.253 pada tahun 2024. Angka ini naik 11.2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.538.346. Dengan pertumbuhan ini, Kota Depok menduduki peringkat kedua di Jawa Barat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Depok memiliki kemampuan ekonomi yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
Kota Bogor
Data dari BPS menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bogor mencapai Rp909.166 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 21% dari Rp751.381 tahun sebelumnya. Kota Bogor berada di peringkat ke-6 se-Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan menjadi prioritas penting bagi warga Kota Bogor.