Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Pekanbaru menunjukkan catatan yang menarik pada tahun 2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran mencapai Rp 88.443 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit penurunan turun 2.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Pekanbaru cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, tercatat Rp 61.545, sempat turun menjadi Rp 54.988 pada tahun 2019. Namun, terjadi kenaikan signifikan sebesar 37.1% pada tahun 2020 menjadi Rp 75.388, terus meningkat hingga mencapai Rp 90.505 pada tahun 2023. Meskipun ada sedikit penurunan di tahun 2024, pengeluaran ini tetap lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Tapanuli Selatan | 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 395.875, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya sekitar 22.3%. Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan yang mencapai Rp 54.635, pengeluaran untuk perawatan kulit menunjukkan porsi yang cukup besar dalam kategori tersebut. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Pekanbaru memberikan perhatian yang cukup signifikan terhadap perawatan kulit.
Dalam skala provinsi Riau, Kota Pekanbaru menduduki peringkat pertama dalam pengeluaran untuk perawatan kulit. Secara nasional, kota ini berada di peringkat 74. Untuk wilayah Pulau Sumatera, Kota Pekanbaru berada di peringkat 8 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit. Kabupaten Kampar berada di urutan kedua seprovinsi Riau dengan nilai pengeluaran perawatan kulit tahun 2024 sebesar Rp 70.770, mengalami pertumbuhan 32.9% dibandingkan tahun sebelumnya dan Kota Dumai berada di urutan ketiga dengan nilai Rp 67.457 dan pertumbuhan 30.6%.
Kota Dumai
Berdasarkan data BPS, Kota Dumai mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 886.635 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 14.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, Kota Dumai menduduki peringkat pertama se-Provinsi Riau dalam hal pengeluaran bukan makanan. Tingginya pengeluaran ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Dumai memiliki kemampuan ekonomi yang baik dalam memenuhi kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 737.684 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sedikit sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, Kabupaten Siak menduduki peringkat kedua se-Provinsi Riau dalam hal pengeluaran bukan makanan. Meski pertumbuhannya tidak terlalu signifikan, nilai pengeluaran ini tetap menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Siak memiliki alokasi dana yang cukup besar untuk kebutuhan selain makanan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Bengkulu 2015 - 2024)
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Pelalawan mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 708.621 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, yakni sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Pelalawan menduduki peringkat ketiga se-Provinsi Riau dalam hal pengeluaran bukan makanan. Peningkatan pengeluaran ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan non-pangan.
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 704.832 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di kabupaten ini cukup tinggi, yakni sebesar 23.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pencapaian ini, Kabupaten Indragiri Hulu menduduki peringkat keempat se-Provinsi Riau dalam hal pengeluaran bukan makanan. Kenaikan ini menandakan peningkatan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di luar kebutuhan pokok.