Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita di Sulawesi Tengah meningkat pada 2020. Padahal, pandemi virus corona Covid-19 tengah melanda Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah pada tahun lalu.
Secara rinci, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) di Sulawesi Tengah sebesar Rp 63,8 juta pada 2020. Angka tersebut naik 4,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 60,8 juta.
PDRB per kapita atas dasar harga konstan (ADHK) di provinsi tersebut mencapai Rp 43,3 juta pada tahun lalu. Nilai itu meningkat 3,4% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 41,9 juta.
BPS menyebutkan, pertumbuhan PDRB per kapita, baik ADHB maupun ADHK di Sulawesi Tengah merupakan yang tertinggi di antara provinsi lainnya. Kendati demikian, masih terdapat ketimpangan PDRB per kapita antarwilayah di Sulawesi Tengah.
Ini terlihat dari PDRB per kapita ADHB di Kabupaten Morowali yang sebesar Rp 502,4 juta. Nilainya jauh berbeda dengan PDRB per kapita ADHB di Kabupaten Banggai Laut yang hanya Rp 30,57 juta.
Sebagai informasi, PDRB per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang didapat dari hasil bagi antara PDRB dengan populasi di suatu wilayah pada tahun tertentu. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka wilayah tersebut semakin makmur.
(Baca: Perekonomian Kabupaten Sleman Terbesar di Yogyakarta pada 2020)