Pengeluaran Rokok dan Tembakau di Tulang Bawang Meningkat, Bagaimana Posisinya Dibanding Daerah Lain di Lampung?Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Tulang Bawang mencapai Rp125.626 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di kalangan masyarakat Tulang Bawang masih cukup tinggi.
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp174.614, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 71,94 persen. Sementara jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp135.548, maka persentase pengeluaran rokok dan tembakau mencapai 92,68 persen. Hal ini menunjukkan alokasi dana yang signifikan dari masyarakat untuk konsumsi rokok dan tembakau.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Burkina Faso 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Tulang Bawang cenderung fluktuatif. Dari tahun 2018 hingga 2024, terjadi kenaikan dan penurunan, meskipun secara umum menunjukkan tren meningkat. Tahun 2022 menjadi tahun dengan peningkatan tertinggi, yakni sebesar 25,2 persen. Namun, pada tahun 2021 sempat mengalami penurunan sebesar 1,2 persen. Kondisi ini menggambarkan dinamika konsumsi rokok dan tembakau yang dipengaruhi berbagai faktor.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung, Kabupaten Tulang Bawang berada di peringkat ke-9 dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024. Sementara di tingkat nasional, Tulang Bawang menempati peringkat ke-298. Kabupaten Pesisir Barat menjadi wilayah dengan pengeluaran tertinggi di Lampung, mencapai Rp172.692 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 32,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa kabupaten/kota lain di Lampung juga menunjukkan angka pengeluaran yang signifikan untuk rokok dan tembakau. Kabupaten Lampung Barat, misalnya, mencatat pengeluaran sebesar Rp140.886 dengan pertumbuhan 25,7 persen. Sementara Kabupaten Tulang Bawang Barat, meskipun memiliki pengeluaran yang cukup tinggi yaitu Rp139.903, mengalami penurunan pertumbuhan turun 2,7 persen. Kabupaten Lampung Selatan mencatatkan angka Rp138.382 dengan pertumbuhan 3,2 persen. Kabupaten Mesuji memiliki pengeluaran Rp132.755 dengan pertumbuhan 1,6 persen.
Berdasarkan data historis dari BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bandar Lampung mencapai Rp975.428 pada tahun 2024, meningkat 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan menduduki peringkat pertama se-Provinsi Lampung. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan di Kota Bandar Lampung mencapai Rp1.776.286 pada tahun 2024, mengalami penurunan 22,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Pesisir Barat mencapai Rp822.116 pada tahun 2024, meningkat 51,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kota Dumai | 2024)
Kota Metro
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Metro mencapai Rp852.148 pada tahun 2024, mengalami kenaikan sedikit 0,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat kedua se-Provinsi Lampung. Sementara rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.636.983, tumbuh 1,8 persen. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp784.835, tumbuh 15,2 persen.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, dengan peningkatan sebesar 46,2 persen menjadi Rp614.720, menduduki peringkat ketiga. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.436.836, naik 12,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi di wilayah tersebut.
Kabupaten Mesuji
Di Kabupaten Mesuji, pengeluaran bukan makanan mencapai Rp551.555, meningkat 6,5 persen dan berada di urutan keempat. Namun, total pengeluaran makanan dan bukan makanan justru mengalami penurunan sebesar 5,4 persen menjadi Rp1.182.985. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun pengeluaran untuk kebutuhan non-pangan meningkat, namun terjadi penurunan dalam pengeluaran total. Pengeluaran makanan mencapai Rp631.430, tumbuh 10,8 persen.
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kabupaten Tulang Bawang Barat mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp547.813, tumbuh 19,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menempati urutan kelima. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.163.829, naik 2,3 persen. Pengeluaran makanan mencapai Rp616.016, tumbuh 23,2 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan non-pangan di kalangan masyarakat Tulang Bawang Barat.