Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Cirebon pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp44.966 per kapita per bulan. Terjadi penurunan turun 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp46.900. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp460.232, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 9,8%. Sementara itu, pengeluaran untuk perawatan kulit juga lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp300.542), rokok dan tembakau (Rp125.439), serta sabun mandi (Rp63.841).
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Tengah 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Cirebon fluktuatif. Sempat mengalami penurunan signifikan turun 20,2% pada tahun 2019, kemudian melonjak tinggi sebesar 30,8% pada tahun 2020. Setelah itu, pertumbuhan cenderung melambat, dengan kenaikan 8,5% di tahun 2021 dan 16,1% di tahun 2022, sebelum akhirnya mengalami penurunan di tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Cirebon mencapai Rp1.338.096 pada 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 17,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.134.973. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum, meski pengeluaran untuk perawatan kulit mengalami sedikit penurunan.
Dalam peringkat pengeluaran untuk perawatan kulit di Pulau Jawa, Kabupaten Cirebon berada di urutan ke-81. Di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Cirebon menempati peringkat ke-23. Secara nasional, Kabupaten Cirebon berada di urutan ke-345.
Berdasarkan data yang dirilis BPS, beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Barat memiliki pengeluaran untuk perawatan kulit yang lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Cirebon pada tahun 2024. Di antaranya adalah Kota Bekasi (Rp188.344), Kota Depok (Rp140.716), Kota Bogor (Rp133.919), Kota Bandung (Rp125.413), dan Kota Cimahi (Rp101.905). Pertumbuhan pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Cirebon tercatat 5,6%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DKI Jakarta Periode 2018-2023)
Kota Bekasi
Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316 pada 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 22,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat Kota Bekasi tertinggi di antara kabupaten/kota di Jawa Barat untuk indikator ini, menunjukkan tingkat konsumsi non-makanan yang tinggi di wilayah tersebut. Hal ini kontras dengan Kabupaten Garut yang memiliki nilai jauh di bawahnya.
Kota Depok
Kota Depok, dengan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.148.659 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan sebesar 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhan ini lebih moderat dibandingkan Kota Bekasi, Kota Depok tetap menduduki peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat untuk pengeluaran makanan. Tingginya pengeluaran makanan ini mencerminkan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat urban di Depok.
Kota Bandung
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bandung adalah Rp996.064 pada tahun 2024, meningkat 17,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Bandung menduduki peringkat ketiga tertinggi di Jawa Barat dalam kategori ini. Kenaikan ini mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat dan preferensi terhadap konsumsi makanan di kota tersebut.
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp967.482 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 3,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhannya tidak secepat kota-kota lain di sekitarnya, Kabupaten Bekasi tetap memiliki tingkat pengeluaran non-makanan yang cukup tinggi dan berada di peringkat keenam di Jawa Barat. Hal ini mencerminkan diversifikasi konsumsi di luar kebutuhan dasar makanan.