Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Semarang menunjukkan tren yang menarik pada tahun 2024, dengan nilai mencapai Rp40.780 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang semakin peduli terhadap perawatan diri.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kabupaten Semarang, alokasi untuk kecantikan masih relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp2.237.782, sementara untuk makanan mencapai Rp914.785. Namun, pertumbuhan pengeluaran untuk kecantikan yang signifikan menunjukkan bahwa sektor ini memiliki potensi untuk terus berkembang. Pengeluaran untuk makanan memiliki pertumbuhan 14.7 persen, sedangkan untuk aneka barang dan jasa 13.4 persen.
(Baca: Harga Bawang Putih di Pasar Modern Periode Juli 2024-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Semarang mengalami fluktuasi. Sempat mengalami penurunan sebesar 9% pada tahun 2022, namun kembali naik signifikan pada tahun 2023 dan 2024. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada tahun 2020, yaitu sebesar 20.8%. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan peningkatan kesadaran akan pentingnya penampilan.
Di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Semarang menempati urutan ke-6 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Semarang memiliki tingkat konsumsi produk kecantikan yang cukup tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Kabupaten Semarang berada diurutan ke-156 secara nasional dalam hal pengeluaran untuk kecantikan.
Kota Salatiga menempati urutan pertama di Jawa Tengah dengan pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp75.091, namun mengalami penurunan pertumbuhan turun 13.5%. Kota Semarang berada di posisi kedua dengan nilai Rp74.653 dan pertumbuhan 36.8%. Kabupaten Kudus berada di urutan ketiga dengan pengeluaran Rp47.643 dan pertumbuhan 16.6%. Kota Magelang berada di urutan keempat dengan nilai Rp45.594 dan pertumbuhan 10%. Kabupaten Rembang berada diurutan kelima dengan nilai Rp42.569 dan pertumbuhan 5.5%.
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang pada tahun 2024 adalah Rp1.322.997, tertinggi di Jawa Tengah. Sedangkan pengeluaran untuk makanan mencapai Rp914.785. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan mencapai 12.6%, tertinggi diantara kabupaten kota lainnya. Kota Semarang menempati urutan pertama dalam hal pengeluaran makanan dan bukan makanan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Halmahera Selatan | 2024)
Kota Salatiga menunjukkan dinamika berbeda. Meskipun rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan cukup tinggi yaitu Rp1.315.195, namun mengalami penurunan pertumbuhan turun 14.4%. Pengeluaran untuk makanan di Kota Salatiga mencapai Rp811.317. Kota Salatiga berada pada urutan kedua untuk pengeluaran makanan dan bukan makanan dengan total Rp2.126.512.
Kabupaten Kudus mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp690.345, dan untuk makanan sebesar Rp712.962. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan mencapai 9.5%. Kabupaten Kudus berada pada urutan ke 9 untuk pengeluaran makanan dan bukan makanan dengan total Rp1.403.307. Pertumbuhan pengeluaran untuk makanan di Kabupaten Kudus tercatat cukup tinggi, yaitu 20.9%.
Kota Semarang
Kota Semarang menunjukkan rata-rata pengeluaran bukan makanan tertinggi di Jawa Tengah yaitu Rp1.322.997, pertumbuhan signifikan sebesar 12.6%. Pengeluaran yang tinggi ini mencerminkan gaya hidup masyarakat kota yang cenderung konsumtif terhadap barang dan jasa selain makanan.
Kota Salatiga
Meskipun menduduki peringkat kedua dalam pengeluaran rata-rata bukan makanan dengan nilai Rp1.315.195, Kota Salatiga mengalami kontraksi pertumbuhan turun 14.4%. Fenomena ini menarik, bisa jadi ada perubahan pola konsumsi atau faktor ekonomi lain yang memengaruhi pengeluaran masyarakat.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran bukan makanan sebesar Rp980.996, dengan pertumbuhan yang moderat sebesar 1.8%. Pengeluaran untuk makanan berada di angka Rp689.220. Peningkatan yang tidak terlalu signifikan ini menunjukkan stabilitas dalam pola konsumsi masyarakat Kota Magelang.
Kota Surakarta
Dengan rata-rata pengeluaran bukan makanan sebesar Rp942.391, Kota Surakarta mengalami penurunan pertumbuhan turun 3.7%. Pengeluaran untuk makanan berada pada angka Rp759.788. Meskipun mengalami penurunan, Kota Surakarta tetap menjadi salah satu kota dengan pengeluaran tertinggi di Jawa Tengah.