Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Cimahi pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp86.505 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan sebesar 10,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa mencapai Rp494.170, pengeluaran untuk kecantikan Rp71.954, pengeluaran untuk makanan jadi Rp348.576, pengeluaran untuk perawatan Rp101.905, dan pengeluaran untuk rokok dan tembakau Rp152.633.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Utara Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Cimahi menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp53.275, kemudian meningkat signifikan hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2023, yaitu Rp96.267. Namun, pada tahun 2024, terjadi penurunan yang cukup besar. Rata-rata pengeluaran selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp93.890,33, lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) yang sebesar Rp73.473,4.
Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Kota Cimahi mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.337.193. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Data perbandingan menunjukkan, pada tahun 2024, Kota Cimahi berada di peringkat 19 untuk pengeluaran sabun mandi di tingkat pulau Jawa, peringkat 6 di antara kabupaten/kota se-Jawa Barat, dan peringkat 88 di tingkat nasional.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Utara 2015 - 2024)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Cimahi masih berada di bawah Kota Bekasi (Rp146.439), Kota Depok (Rp125.490), Kota Bandung (Rp101.215), Kota Bogor (Rp97.979), dan Kabupaten Bekasi (Rp87.848). Namun, Kota Cimahi berada di atas Kota Cirebon (Rp83.778), Kabupaten Karawang (Rp79.152), dan Kota Tasikmalaya (Rp76.677). Pertumbuhan pengeluaran sabun mandi di Kota Bekasi mengalami penurunan sebesar 3,2 persen, Kota Depok mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen, Kota Bandung mengalami penurunan sebesar 13,5 persen, Kota Bogor mengalami penurunan sebesar 10,5 persen, dan Kabupaten Bekasi mengalami penurunan sebesar 1,6 persen.
Kota Bekasi
Berdasarkan data BPS, Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 22,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.559.648,72. Pertumbuhan ini menempatkan Kota Bekasi pada peringkat pertama se-Jawa Barat untuk kategori ini, mengindikasikan peningkatan konsumsi barang dan jasa non-primer di kalangan warganya.
Kota Depok
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Depok mencapai Rp1.674.594. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 12,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menempatkan Kota Depok di urutan kedua tertinggi di Jawa Barat dalam hal pengeluaran non-makanan, menggambarkan tingkat konsumsi yang tinggi dan stabilitas ekonomi di wilayah tersebut.
Kota Bogor
Kota Bogor menunjukkan perkembangan menarik dalam pola pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.561.420 pada tahun 2024, melesat tajam 50,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan signifikan ini membawa Kota Bogor menduduki peringkat ketiga se-Jawa Barat untuk pengeluaran non-makanan, menandakan perubahan perilaku konsumsi masyarakatnya.
Kota Bandung
Data dari BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bandung sebesar Rp1.382.176 pada tahun 2024. Meskipun menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,2% dari tahun sebelumnya, pertumbuhan ini lebih moderat dibandingkan kota-kota lain seperti Bekasi, Depok, dan Bogor. Kota Bandung berada di urutan keempat se-Jawa Barat dalam hal pengeluaran non-makanan, mengindikasikan tingkat konsumsi yang stabil namun dengan pertumbuhan yang lebih lambat.