Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp20.291 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini merupakan bagian dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp217.826.
Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Belu tergolong kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran lain. Sebagai perbandingan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi mencapai Rp96.491, untuk perawatan Rp46.121, rokok dan tembakau Rp57.215, dan sabun mandi Rp55.617. Namun, pengeluaran untuk kecantikan ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun sempat mengalami penurunan pada periode 2020-2022.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Nusa Tenggara Barat Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Belu mengalami fluktuasi. Setelah mencatatkan pengeluaran tertinggi pada tahun 2020 sebesar Rp22.350, terjadi penurunan signifikan hingga Rp15.320 pada tahun 2022. Namun, sejak tahun 2023, pengeluaran ini kembali meningkat dan mencapai Rp20.291 pada tahun 2024. Data ini menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2024, Kabupaten Belu berada di peringkat ke-12 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan di antara kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur dan peringkat ke-449 secara nasional. Kota Kupang menduduki peringkat pertama di Nusa Tenggara Timur dengan pengeluaran untuk kecantikan mencapai Rp48.255. Kabupaten Sikka dan Kabupaten Sumba Timur menyusul dengan pengeluaran masing-masing Rp27.107 dan Rp26.994.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Timur, pertumbuhan pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Belu cukup signifikan. Kabupaten Malaka mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 46,5 persen, diikuti oleh Kabupaten Belu sebesar 17,2 persen. Sementara itu, beberapa kabupaten lain mengalami penurunan, seperti Kabupaten Sikka yang turun 13.6 persen dan Kabupaten Timor Tengah Utara yang turun 21.1 persen.
(Baca: Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SMP Swasta Kurang dari S1 Periode 2017-2024)
Kota Kupang
Berdasarkan data dari BPS, Kota Kupang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp792.892 pada tahun 2024, mengalami penurunan turun 2.2 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun turun tipis, Kota Kupang tetap menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran bukan makanan di Nusa Tenggara Timur. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.430.795, turun signifikan turun 13.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp481.157 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 24.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Sabu Raijua pada peringkat ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan di Nusa Tenggara Timur. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.118.751, sedikit menurun turun 0.7 persen.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp642.489 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 19.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Sumba Timur pada peringkat kedua dalam hal pengeluaran makanan di Nusa Tenggara Timur. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mengalami penurunan turun 17.2 persen, menjadi Rp1.107.698.
Kabupaten Ngada
Kabupaten Ngada mencatat pengeluaran untuk makanan sebesar Rp645.901, tertinggi di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 14.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Ngada mencapai Rp1.101.405, mengalami penurunan turun 9 persen. Dengan demikian, Ngada berada di peringkat keempat dalam hal pengeluaran total di provinsi tersebut.