Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tanggamus, Lampung, menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp19.555 per kapita per bulan, tumbuh 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan minat dan perhatian masyarakat terhadap produk dan layanan kecantikan.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp138.410, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 14,1 persen. Sementara itu, dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp140.662, porsi pengeluaran kecantikan lebih kecil. Ini mengindikasikan bahwa kebutuhan dasar seperti makanan masih menjadi prioritas utama masyarakat Kabupaten Tanggamus.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tanggamus cenderung fluktuatif. Setelah mengalami penurunan sebesar 16,8 persen pada tahun 2019, pengeluaran sempat melonjak 27 persen pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2021 dan 2022, terjadi penurunan tipis sebelum akhirnya kembali meningkat pada tahun 2023 dan 2024. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2024 dengan nilai Rp19.555.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Tanggamus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dari Rp849.076,62 pada tahun sebelumnya menjadi Rp997.025 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 17,4 persen. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk berbagai kebutuhan, termasuk kecantikan.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung pada tahun 2024, Kabupaten Tanggamus berada di urutan ke-14 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Kota Metro menempati urutan pertama dengan pengeluaran Rp48.312, diikuti Kota Bandar Lampung Rp41.020 dan Kabupaten Tulang Bawang Rp33.610. Secara nasional, Kabupaten Tanggamus berada di peringkat 460.
Berdasarkan data BPS, perbandingan urutan persentase konsumsi bukan makanan dengan kabupaten/kota lainnya menunjukkan variasi yang signifikan. Kota Bandar Lampung menduduki peringkat pertama dengan pertumbuhan 6,3 persen, diikuti Kota Metro dengan 0,8 persen, sedangkan Kabupaten Pesisir Barat mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 46,2 persen. Kabupaten Tanggamus sendiri mencatatkan pertumbuhan sebesar 14,2 persen.
Rata-rata pengeluaran untuk kecantikan selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp17.710. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu Rp17.171, terlihat adanya peningkatan. Namun, dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran sebelum pandemi (2018-2019) yaitu Rp15.014, terlihat bahwa pengeluaran untuk kecantikan masih menunjukkan tren yang positif.
Anomali terjadi pada tahun 2019, di mana pengeluaran untuk kecantikan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun, secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa minat masyarakat Kabupaten Tanggamus terhadap kecantikan tetap tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Berikut adalah perbandingan pengeluaran untuk kecantikan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung pada tahun 2024: Kota Metro: Rp48.312, tumbuh 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Metro tetap memimpin pengeluaran untuk kecantikan di Lampung. Kota Bandar Lampung: Rp41.020, turun 28,3 persen. Penurunan ini menjadi anomali karena Bandar Lampung adalah ibukota provinsi. Kabupaten Tulang Bawang: Rp33.610, tumbuh 13,9 persen. Kabupaten ini terus menunjukkan peningkatan minat pada kecantikan. Kabupaten Way Kanan: Rp31.831, tumbuh 43,8 persen. Pertumbuhan tertinggi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran kecantikan. Kabupaten Lampung Tengah: Rp31.651, tumbuh 30,2 persen. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan kesadaran akan pentingnya kecantikan.
Kota Bandar Lampung
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bandar Lampung pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp800.857, mengalami kenaikan tipis 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar akan makanan masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat kota. Meskipun demikian, pengeluaran untuk sektor lain juga menunjukkan perkembangan yang positif.
Kota Metro
Pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Metro mencapai Rp852.148 pada tahun 2024, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan yang hanya 0,8 persen menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan makanan. Kota Metro menempati urutan kedua dalam hal pengeluaran makanan dan bukan makanan di Lampung.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan yang mencolok dalam pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp822.116 pada tahun 2024, melonjak sebesar 51,2 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Pesisir Barat pada urutan pertama dalam pertumbuhan pengeluaran makanan di Provinsi Lampung.
Kabupaten Way Kanan
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Way Kanan mencapai Rp1.187.972 pada tahun 2024, tumbuh 17 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memungkinkan mereka untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk berbagai kebutuhan, termasuk makanan dan barang-barang non-makanan. Kabupaten Way Kanan berada di urutan keempat dalam hal pengeluaran total di Lampung.