Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Samarinda mencapai Rp 108.032 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa di Kota Samarinda adalah Rp 412.308. Jika dibandingkan, pengeluaran untuk sabun mandi hanya mencakup sekitar 26.2 persen dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp 369.791 per kapita per bulan.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Timur Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Samarinda cenderung fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari Rp 77.538 pada tahun 2018 menjadi Rp 84.158 pada tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 3.4 persen pada tahun 2020 menjadi Rp 81.299. Penurunan juga terjadi pada tahun 2021 sebesar 2.6 persen menjadi Rp 79.197. Namun, terjadi lonjakan signifikan sebesar 27.6 persen pada tahun 2022 menjadi Rp 101.081, diikuti kenaikan sebesar 12.5 persen pada tahun 2023 menjadi Rp 113.694, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Kota Samarinda berada di urutan ke-6 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada tahun 2024. Kabupaten Mahakam Hulu mencatatkan pengeluaran tertinggi dengan Rp 151.653, disusul Kabupaten Kutai Timur dengan Rp 140.026. Secara nasional, Kota Samarinda menduduki peringkat ke-37 untuk indikator ini.
Di antara kabupaten/kota di Kalimantan Timur, beberapa wilayah menunjukkan nilai pengeluaran sabun mandi yang signifikan pada tahun 2024. Kabupaten Mahakam Hulu mencatat pertumbuhan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai Rp 151.653, sedangkan Kabupaten Kutai Timur mengalami penurunan tipis sebesar 1.9 persen menjadi Rp 140.026. Kota Bontang mengalami kenaikan signifikan sebesar 22.2 persen dengan nilai Rp 113.466.
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 1.441.412 pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, menunjukkan pertumbuhan sebesar 22.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.460.917, dengan pertumbuhan sebesar 18.8 persen. Angka ini menempatkan Kota Balikpapan pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Kota Balikpapan menunjukkan tingkat pengeluaran yang lebih tinggi baik untuk sektor makanan maupun non-makanan.
(Baca: 24,87% Penduduk Kota Padang Panjang Masih Anak-Anak (Update 2024))
Kota Bontang
Kota Bontang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 902.717 pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, menandakan pertumbuhan sebesar 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 1.274.277, meningkat 11.2 persen. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Bontang mencapai Rp 2.176.994, menempatkannya pada urutan kedua di antara kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Angka ini menunjukkan bahwa Kota Bontang memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi, terutama pada sektor non-makanan.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, mencapai Rp 999.534 pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini meningkat sebesar 16.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan juga mengalami kenaikan sebesar 23.8 persen, mencapai Rp 1.164.270. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Kutai Timur mencapai Rp 2.163.803, menempatkannya pada posisi ketiga di antara kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat di Kabupaten Kutai Timur.