Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menunjukkan pergerakan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa pada tahun 2024, pengeluaran untuk sabun mandi mencapai Rp110.928 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 2,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran masyarakat secara keseluruhan, alokasi untuk sabun mandi relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa mencapai Rp380.219, sementara pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp219.453. Pengeluaran untuk sabun mandi merupakan bagian dari pengeluaran untuk kecantikan yang tercatat sebesar Rp49.996 per kapita per bulan, dan perawatan sebesar Rp139.819.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Kalimantan Barat 2018 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Morowali mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2018 hingga 2023. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp60.534, kemudian terus meningkat hingga mencapai Rp113.602 di tahun 2023. Namun, pada tahun 2024 terjadi sedikit penurunan menjadi Rp110.928. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2021, dengan pertumbuhan sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran masyarakat di Kabupaten Morowali menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.008.616 pada tahun 2024, meningkat 2,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memungkinkan alokasi dana untuk berbagai kebutuhan, termasuk sabun mandi.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali menduduki urutan pertama dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada tahun 2024 dengan nilai Rp110.928. Kota Palu berada di urutan kedua dengan Rp90.685, diikuti oleh Kabupaten Morowali Utara dengan Rp76.002. Secara nasional, Kabupaten Morowali berada di urutan ke-33.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, Kabupaten Morowali berada di urutan pertama di Sulawesi Tengah dengan nilai Rp1.028.923 dan pertumbuhan 50,2 persen. Kota Palu berada di urutan kedua dengan Rp960.675 dan pertumbuhan 15 persen. Kabupaten Morowali Utara berada di urutan ketiga dengan Rp698.860 dan pertumbuhan 8,3 persen.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Barbados 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran untuk sabun mandi pada tahun 2024 mengalami sedikit penurunan. Namun, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), tren pengeluaran masih menunjukkan peningkatan secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada fluktuasi, kesadaran masyarakat akan kebersihan dan perawatan diri tetap tinggi.
Pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi terjadi pada tahun 2023, mencapai Rp113.602 per kapita per bulan. Penurunan pada tahun 2024 bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan harga, preferensi konsumen, atau kondisi ekonomi.
Kabupaten Morowali
Pada tahun 2024, Kabupaten Morowali mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.028.923, tertinggi di Sulawesi Tengah, pertumbuhan sebesar 50,2 persen menunjukkan peningkatan signifikan dalam alokasi dana untuk kebutuhan non-pangan, mencerminkan peningkatan kesejahteraan dan prioritas yang berubah pada kebutuhan sekunder dan tersier. Kondisi ini menempatkan Kabupaten Morowali pada posisi yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi regional, menandakan daya beli yang meningkat dan potensi pasar yang berkembang untuk berbagai produk dan jasa non-makanan.
Kota Palu
Kota Palu menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp707.941 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 15,4 persen, menunjukkan peningkatan konsumsi makanan seiring dengan pemulihan ekonomi. Peningkatan ini mencerminkan stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan yang memadai, sekaligus menunjukkan bahwa warga Kota Palu memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya makanan, yang berdampak positif pada gizi dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan ranking ketiga di provinsi untuk pengeluaran makanan, Kota Palu menunjukkan kinerja yang baik dalam memenuhi kebutuhan dasar penduduknya.
Kabupaten Morowali Utara
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Morowali Utara mencapai Rp872.138 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 32,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah. Pertumbuhan signifikan ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat dan peningkatan akses terhadap sumber daya makanan yang lebih baik di wilayah tersebut. Dengan ranking kedua dalam pengeluaran untuk makanan, Kabupaten Morowali Utara menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan dasar penduduknya.
Kabupaten Banggai
Kabupaten Banggai mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp608.711 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 10,1 persen. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selain makanan, seperti pendidikan, kesehatan, dan rekreasi. Meskipun berada di peringkat kelima dalam pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tengah, pertumbuhan ini tetap signifikan dan menunjukkan potensi peningkatan kesejahteraan yang lebih besar di masa depan. Dengan meningkatnya pendapatan dan daya beli, masyarakat Kabupaten Banggai mampu mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk kebutuhan non-pangan yang penting bagi kualitas hidup mereka.