Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp42.703 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini mengalami penurunan sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Proporsi pengeluaran perawatan kulit ini relatif kecil dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang mencapai Rp1.240.746.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Brunei Darussalam 2015 - 2024)
Bahkan, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan (Rp696.224) dan bukan makanan (Rp544.522), alokasi dana untuk perawatan kulit jauh lebih rendah. Meskipun demikian, angka ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap memberikan perhatian pada perawatan diri di tengah kebutuhan pokok lainnya.
Secara historis, pengeluaran perawatan kulit di Kabupaten Pekalongan cenderung fluktuatif. Tahun 2018 tercatat Rp37.539, sempat turun menjadi Rp27.498 pada 2019, lalu melonjak signifikan menjadi Rp40.729 pada 2020. Tahun-tahun berikutnya, pengeluaran terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp50.219 pada 2022, namun kembali menurun dalam dua tahun terakhir.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Pekalongan berada di peringkat 25 untuk pengeluaran perawatan kulit pada 2024. Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp95.594, diikuti Kota Magelang (Rp95.520) dan Kota Surakarta (Rp88.833).
Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Pekalongan masih di bawah rata-rata provinsi. Untuk pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, BPS mencatat Kabupaten Pekalongan berada di urutan ke-22 di Jawa Tengah pada 2024. Kota Semarang menempati urutan pertama dengan pengeluaran Rp1.322.997, menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Papua 2018 - 2024)
Rata-rata pengeluaran perawatan kulit di Kabupaten Pekalongan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp45.652. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yang sebesar Rp43.804, menandakan adanya sedikit peningkatan kesadaran akan pentingnya perawatan kulit dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 48,1%.
Beberapa kabupaten/kota lain menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran perawatan kulit pada 2024. Kota Semarang misalnya, mengalami pertumbuhan 28.8% dengan nilai Rp95.594, menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Kota Surakarta juga mengalami pertumbuhan tinggi, mencapai 29.4% dengan nilai Rp88.833. Sementara itu, Kabupaten Jepara justru mengalami penurunan 5.8% dengan nilai Rp52.065.
Kota Semarang
Kota Semarang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.322.997 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Jawa Tengah, menunjukkan bahwa masyarakat kota ini memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk kebutuhan non-primer, termasuk perawatan diri dan hiburan. Sedangkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp914.785, mengalami kenaikan 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menempati posisi kedua dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, dengan nilai Rp1.315.195. Meskipun demikian, pertumbuhan kota ini mengalami kontraksi sebesar 14.4%. Masyarakat Salatiga tampaknya memprioritaskan pengeluaran untuk sektor non-makanan, namun terjadi perubahan prioritas pada tahun 2024. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp811.317, mengalami penurunan 5.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tipis 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkatnya berada di posisi ketiga se-kabupaten/kota di Jawa Tengah. Masyarakat Kota Magelang cenderung stabil dalam alokasi pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan. Pengeluaran untuk makanan sebesar Rp689.220 pada 2024, mengalami penurunan 6.6% dari tahun sebelumnya.
Kota Surakarta
Kota Surakarta menempati urutan keempat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.391, mengalami penurunan 3.7%. Meskipun terjadi penurunan, pengeluaran untuk non-makanan tetap menjadi prioritas bagi warga Surakarta. Untuk pengeluaran makanannya sebesar Rp759.788, mengalami penurunan 0.9% dari tahun sebelumnya.