Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Pati pada 2024 tercatat sebesar Rp 151.356 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, angka ini mengalami penurunan turun 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Pati, alokasi untuk rokok dan tembakau cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.333.828. Artinya, sekitar 11.3% dari total pengeluaran dialokasikan untuk rokok dan tembakau. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk bukan makanan sebesar Rp 636.282, persentase untuk rokok dan tembakau mencapai 23.8%. Angka ini lebih besar dibandingkan alokasi untuk kecantikan (Rp 33.838) atau perawatan (Rp 70.926).
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Pertumbuhan pengeluaran masyarakat Pati secara keseluruhan menunjukkan sedikit kenaikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan meningkat 1.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga naik 24.7%, sementara pengeluaran untuk bukan makanan naik tipis sebesar 1.2%.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Pati mengalami fluktuasi. Pada 2018, angkanya sebesar Rp 89.059, kemudian naik menjadi Rp 97.901 pada 2019 dan Rp 100.391 pada 2020. Kenaikan signifikan terjadi pada 2021 menjadi Rp 123.683, berlanjut pada 2022 (Rp 140.790) dan 2023 (Rp 160.748) yang menjadi angka pengeluaran tertinggi. Penurunan pada 2024 menjadi anomali setelah beberapa tahun terakhir mengalami tren kenaikan.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Pati menduduki peringkat pertama dalam hal besaran pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada 2024. Secara nasional, Pati berada di peringkat 135. Beberapa kabupaten/kota lain dengan pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Jawa Tengah antara lain Kabupaten Rembang (Rp 146.365, pertumbuhan 4.9%, peringkat 2), Kabupaten Demak (Rp 142.988, pertumbuhan -1.3%, peringkat 3), Kota Semarang (Rp 136.682, pertumbuhan 16.6%, peringkat 4), dan Kabupaten Sragen (Rp 135.798, pertumbuhan -1.4%, peringkat 5).
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Halmahera Tengah | 2024)
Kota Semarang
Berdasarkan data, Kota Semarang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.322.997 pada 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Semarang menempati peringkat pertama se-Jawa Tengah dalam kategori ini. Untuk pengeluaran makanan, Kota Semarang mencatatkan angka Rp 914.785, naik 14.7% dari tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.315.195 pada 2024. Angka ini mengalami penurunan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Salatiga menempati peringkat kedua se-Jawa Tengah dalam kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Salatiga adalah Rp 811.317, mengalami penurunan turun 5.5% dibandingkan tahun sebelumnya dan berada di peringkat kedua.
Kota Magelang
Kota Magelang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 980.996 pada 2024, yang naik 1.8% dari tahun sebelumnya. Kota Magelang menempati peringkat ketiga se-Jawa Tengah. Pengeluaran untuk makanan di Kota Magelang tercatat sebesar Rp 689.220, turun 6.6% dari tahun sebelumnya, menempatkannya di peringkat ke-13.
Kota Surakarta
Di Kota Surakarta, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tercatat sebesar Rp 942.391 pada 2024, turun 3.7% dari tahun sebelumnya. Kota Surakarta berada di peringkat keempat se-Jawa Tengah. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan adalah Rp 759.788, turun tipis -0.9% dari tahun sebelumnya, dan berada di peringkat ketiga.