Pengeluaran untuk kecantikan di Kota Jakarta Timur pada 2024 tercatat sebesar Rp62.624 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 4.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini menempatkan Kota Jakarta Timur pada peringkat ke-4 di antara kabupaten/kota se-DKI Jakarta, dan peringkat ke-51 secara nasional informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kota Jakarta Timur mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Tahun 2021 menjadi tahun dengan pengeluaran tertinggi, mencapai Rp88.987 per kapita per bulan, yang melonjak signifikan sebesar 82.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan tajam sebesar 51.3%. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam alokasi anggaran rumah tangga untuk perawatan diri dan estetika.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DKI Jakarta Periode 2018-2023)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp833.533, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 7.5%. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp381.841 per kapita per bulan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Jakarta Timur masih memprioritaskan kebutuhan dasar dan konsumsi makanan dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di DKI Jakarta, Kota Jakarta Selatan mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp99.618, dengan pertumbuhan 23.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Diikuti oleh Kota Jakarta Utara dengan Rp81.151 dan pertumbuhan sedikit 0.3%. Sementara itu, Kota Jakarta Barat mencatatkan penurunan terbesar, yaitu -26.9%, dengan pengeluaran sebesar Rp63.668. Kota Jakarta Pusat mencatat pengeluaran sebesar Rp59.826 dengan pertumbuhan tertinggi kedua, 35%. Kabupaten Kepulauan Seribu mencatat angka Rp37.683 dengan pertumbuhan tertinggi di angka 60%.
Kota Jakarta Selatan
Pada tahun 2024, Kota Jakarta Selatan mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.273.854, mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 25.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan konsumsi makanan di kalangan masyarakat Jakarta Selatan. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp2.000.871, tumbuh 22.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp3.274.725, Kota Jakarta Selatan menduduki peringkat pertama di DKI Jakarta.
Kota Jakarta Utara
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Jakarta Utara mencapai Rp1.205.110 pada tahun 2024, meningkat tajam sebesar 33.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan justru mengalami penurunan sebesar 3.5%, menjadi Rp1.840.641. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp3.045.751, menempatkan Kota Jakarta Utara pada peringkat kedua di DKI Jakarta, meskipun mengalami penurunan sebesar 10.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Lama Sekolah Periode 2013-2025)
Kota Jakarta Barat
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Jakarta Barat tercatat sebesar Rp1.050.285, menunjukkan pertumbuhan sedikit 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mengalami penurunan sebesar 5.3%, menjadi Rp1.688.637. Akibatnya, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.738.922, menempatkan Kota Jakarta Barat pada peringkat ketiga di DKI Jakarta dan mengalami penurunan yang cukup besar, yaitu sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Jakarta Pusat
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Jakarta Pusat mencapai Rp1.073.071 pada tahun 2024, meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan juga mengalami pertumbuhan sebesar 16.5%, menjadi Rp1.370.697. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.443.767, Kota Jakarta Pusat menduduki peringkat keempat di DKI Jakarta, meskipun mengalami penurunan sebesar 15.1% dibandingkan tahun sebelumnya.