Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Sumenep pada 2024 mencapai Rp41.451 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Sumenep hanya sebagian kecil dari total pengeluaran masyarakat. Tercatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp241.636, untuk makanan jadi sebesar Rp281.369, dan untuk perawatan sebesar Rp40.044. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau bahkan lebih tinggi, mencapai Rp163.113. Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih besar, yaitu Rp78.383.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kep. Riau Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Sumenep fluktuatif. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp15.934, kemudian meningkat menjadi Rp21.823 pada 2019, lalu menurun menjadi Rp15.391 pada 2020. Pada 2021, terjadi lonjakan signifikan menjadi Rp25.532, dan terus meningkat hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada 2022 sebesar Rp59.720. Namun, sejak 2023, pengeluaran mulai sedikit menurun menjadi Rp44.583 dan terus berlanjut pada 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Sumenep berada di peringkat 16 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Peringkat ini berada di tengah, jauh di bawah Kota Surabaya yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp82.861, namun juga jauh di atas Kabupaten Pamekasan yang berada di peringkat terakhir dengan pengeluaran Rp15.218. Secara nasional, Kabupaten Sumenep berada di peringkat 153.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain, Kota Surabaya mencatat pengeluaran untuk kecantikan tertinggi di Jawa Timur, yaitu Rp82.861 dengan pertumbuhan 37.3 persen. Kota Batu berada di urutan kedua dengan Rp74.071 dan pertumbuhan 17.3 persen. Kota Probolinggo menempati urutan ketiga dengan Rp73.520, namun pertumbuhannya hanya 2.3 persen. Kota Mojokerto mencatatkan Rp71.165 dengan pertumbuhan negatif -3.8 persen. Sementara itu, Kota Blitar mencatatkan Rp67.175 dengan pertumbuhan 10.2 persen.
Berdasarkan data, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Surabaya adalah yang tertinggi di Jawa Timur, mencapai Rp1.541.006 pada 2024, meningkat 34 persen dari tahun sebelumnya. Dengan ranking pertama, kota ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kabupaten Bangkalan memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan terendah di Jawa Timur, yaitu Rp297.742 pada 2024, meningkat 8.4 persen dari tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Barat Daya 2024 - 2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surabaya juga tertinggi di Jawa Timur, mencapai Rp1.061.445 pada 2024, meningkat 29.6 persen dari tahun sebelumnya, tetap menduduki ranking pertama. Kabupaten Pamekasan memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan terendah di Jawa Timur, yaitu Rp467.109 pada 2024, meningkat 4.4 persen dari tahun sebelumnya. Kabupaten Sumenep, dengan pengeluaran Rp897.200 menempati urutan kedua.
#### Kota SurabayaDengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.541.006, Kota Surabaya menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 34 persen. Kota ini menduduki peringkat pertama di Jawa Timur. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.061.445, juga tertinggi di provinsi ini, menandakan konsumsi yang kuat di berbagai sektor. Pertumbuhan pengeluaran makanan mencapai 29.6 persen, mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat.
#### Kota MalangKota Malang mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada 2024, meningkat sedikit 4.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp738.690, dengan pertumbuhan yang juga moderat sebesar 3.3 persen. Meskipun pertumbuhannya tidak setinggi Surabaya, Kota Malang tetap menjadi salah satu kota dengan pengeluaran tertinggi di Jawa Timur, menduduki peringkat keempat untuk pengeluaran makanan dan peringkat kedua untuk pengeluaran bukan makanan.
#### Kota MadiunKota Madiun menunjukkan kinerja yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.192.091, meningkat 15.3 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Kota Malang. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp851.602, meningkat 7 persen. Dengan ranking kelima di Jawa Timur untuk pengeluaran makanan dan ranking ketiga untuk pengeluaran bukan makanan, Kota Madiun menunjukkan keseimbangan antara konsumsi makanan dan barang non-makanan.
#### Kabupaten SidoarjoKabupaten Sidoarjo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada 2024, meningkat 14.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp881.851, meningkat 16 persen. Kabupaten ini menempati urutan keempat tertinggi untuk pengeluaran makanan dan bukan makanan.