Ekspor Industri Pengolahan Meningkat 35,42% Sepanjang Januari-November 2021

Industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor mencapai US$ 160,02 miliar sepanjang Januari hingga November 2021. Nilai tersebut meningkat 35,42% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Tercatat, periode Januari-November 2020 ekspor industri pengolahan sebesar US$ 118,17 miliar.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, nilai ekspor industri pengolahan tersebut memberikan kontribusi paling besar hingga 80,83% dari total nilai ekspor nonmigas nasional pada periode yang sama sebesar US$ 197,98 miliar.

Bila dibandingkan dengan sepanjang 2020 yang sebesar US$ 131,08 miliar, maka ekspor industri pengolahan pada Januari-November 2021 juga lebih tinggi atau naik 22%. Secara tren, ekspor industri pengolahan menunjukkan tren yang meningkat sejak 2016. Meskipun demikian, nilainya sempat menurun 2,1% pada 2019 menjadi US$ 127,37 miliar.

Produk ekspor industri pengolahan dari Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati. Nilainya mencapai US$ 29,86 miliar sepanjang Januari-November 2021 atau berkontribusi sebesar 15,1%.

Posisi kedua ditempati oleh besi dan baja dengan nilai ekspor US$ 18,62 miliar (9,4%). Kemudian, mesin/peralatan listrik dan perhiasan/permata menempati posisi selanjutnya dengan nilai ekspor masing-masing US$ 10,56 miliar (5,3%) dan US$ 5,11 miliar (2,6%).

(Baca: Ekspor Jasa Konstruksi Indonesia Meningkat 8,25% pada 2020)