Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kolaka Timur pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp35.241 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,4% dibandingkan tahun sebelumnya, melanjutkan tren positif meskipun tidak terlalu signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat di Kabupaten Kolaka Timur semakin memperhatikan perawatan diri dan penampilan.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Kolaka Timur mengalami fluktuasi. Sempat menyentuh angka Rp33.179 pada tahun 2018, kemudian mengalami penurunan signifikan hingga mencapai titik terendah di Rp17.610 pada tahun 2020. Namun, sejak tahun 2021, pengeluaran untuk kecantikan kembali naik secara konsisten, menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat setelah melewati masa pandemi. Pada 2022 pengeluaran mencapai Rp31.634 dan di 2023 mencapai Rp33.133.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Barat 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp149.168, pengeluaran untuk kecantikan masih relatif kecil. Namun, angka Rp35.241 ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk perawatan sebesar Rp37.574 atau bahkan pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp41.500. Artinya, masyarakat Kabupaten Kolaka Timur bersedia mengalokasikan sebagian dari anggaran mereka untuk mempercantik diri.
Dalam skala provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka Timur berada di peringkat ke-4 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024. Kota Kendari menduduki peringkat pertama dengan Rp63.842, disusul Kabupaten Kolaka Utara dengan Rp58.503, dan Kota Bau-Bau dengan Rp47.901. Secara nasional, Kabupaten Kolaka Timur berada di peringkat ke-224, menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan di sektor kecantikan masih cukup besar.
Beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara menunjukkan data yang menarik untuk dibandingkan. Kota Kendari, sebagai yang tertinggi di provinsi, mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tahun sebelumnya sebesar Rp56.768,6 dengan pertumbuhan 12,5%. Kabupaten Kolaka Utara mencatat pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp44.824,75 dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 30,5%. Kota Bau-Bau dengan Rp42.405,5 dan pertumbuhan 13%. Sementara itu, Kabupaten Kolaka mencatatkan pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp35.941,27, namun mengalami penurunan -2,5%. Kabupaten Konawe Utara bahkan mengalami penurunan signifikan turun 28,5% dengan pengeluaran tahun sebelumnya sebesar Rp48.371,17.
Berdasarkan data historis pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Kendari mencatatkan angka tertinggi yaitu Rp1.013.733 pada tahun 2024, tumbuh 1,1% dari tahun sebelumnya. Kabupaten Konawe Utara berada di urutan kedua dengan Rp861.907, tumbuh signifikan sebesar 31,5%. Kabupaten Kolaka Utara menyusul dengan Rp859.737, tumbuh 22,1%. Kota Bau-Bau mencatatkan Rp735.519 dengan pertumbuhan 6,1%. Kabupaten Konawe berada di urutan kelima dengan Rp623.179, tumbuh 13,5%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Seruyan | 2024)
Kota Kendari
Kota Kendari mencatat pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.783.409 pada tahun 2024. Nilai ini menempatkan Kota Kendari pada peringkat pertama di Sulawesi Tenggara, meskipun mengalami penurunan sebesar 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Masyarakat Kota Kendari cenderung mengalokasikan dana lebih besar untuk kebutuhan non-makanan, terlihat dari pengeluaran sebesar Rp1.013.733 dibandingkan dengan pengeluaran makanan sebesar Rp769.676. Walaupun terjadi penurunan, Kota Kendari tetap menjadi barometer konsumsi di Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara menunjukkan dinamika yang menarik dalam pola pengeluaran masyarakatnya. Pada tahun 2024, pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp812.097, melampaui Kota Kendari dan menempatkannya di urutan pertama untuk kategori ini. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.674.005, menempatkan Konawe Utara di posisi kedua setelah Kota Kendari. Pertumbuhan signifikan pada pengeluaran bukan makanan sebesar 31,5% menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat Konawe Utara yang semakin beragam.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara menunjukkan keseimbangan antara pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp1.599.452, kabupaten ini menduduki peringkat ketiga di Sulawesi Tenggara. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp739.715, sementara pengeluaran bukan makanan mencapai Rp859.737. Pertumbuhan yang solid di kedua sektor, dengan pertumbuhan pengeluaran makanan sebesar 9,4% dan bukan makanan sebesar 22,1%, menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan diversifikasi kebutuhan masyarakat Kolaka Utara.
Kabupaten Kolaka
Kabupaten Kolaka menunjukkan adanya pergeseran dalam pola pengeluaran masyarakat. Pada tahun 2024, total pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp1.285.548, menempatkannya di peringkat keempat di Sulawesi Tenggara. Namun, terjadi penurunan sebesar 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan pengeluaran bukan makanan, meskipun pengeluaran untuk makanan justru meningkat signifikan sebesar 26% menjadi Rp703.772. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kolaka lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan.