Berikut adalah berita ekonomi mengenai pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan:Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Nduga mencapai Rp 46.381 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Nduga untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 159.437 per kapita per bulan, pengeluaran untuk sabun mandi hanya mencakup sekitar 29 persen. Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp 64.755 per kapita per bulan, serta pengeluaran untuk rokok dan tembakau sebesar Rp 60.094 per kapita per bulan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Kolaka Utara | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Nduga fluktuatif. Setelah mengalami peningkatan signifikan dari Rp 25.717 pada tahun 2018 menjadi Rp 51.889 pada tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 24 persen pada tahun 2020. Kemudian, pengeluaran kembali melonjak pada tahun 2021, lalu sedikit mengalami penurunan pada tahun 2022 sebelum akhirnya kembali turun pada tahun 2023 dan kembali naik di tahun 2024. Tahun 2021 menjadi tahun pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi di periode tersebut.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Nduga secara keseluruhan juga mengalami dinamika. Berdasarkan data, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.468.404 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 34.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran prioritas pengeluaran masyarakat Nduga.
Secara peringkat, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Nduga menempati urutan ke-6 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan dan urutan ke-428 secara nasional. Di tingkat provinsi, Kabupaten Lanny Jaya mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi, disusul Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yalimo.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi Periode 2013-2024)
BPS juga mencatat, pertumbuhan pengeluaran untuk sabun mandi di beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Pegunungan pada tahun 2024. Kabupaten Lanny Jaya mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 75.5 persen, diikuti Kabupaten Pegunungan Bintang dengan 38.3 persen dan Kabupaten Mamberamo Tengah dengan 41.2 persen. Sementara itu, Kabupaten Yahukimo mengalami penurunan sebesar 19 persen.
Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Nduga pada tahun 2024, meskipun menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, masih berada di bawah rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang sebesar Rp 59.020. Hal ini mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi belum sepenuhnya pulih ke tingkat sebelum tahun 2023.
Kabupaten Yalimo
Kabupaten Yalimo menunjukkan performa yang kuat dalam pengeluaran per kapita bulanan bukan makanan, menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Pegunungan. Pengeluaran bukan makanan di Yalimo mencapai Rp 995.527 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 91.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain seperti Kabupaten Nduga yang hanya mencatatkan Rp 489.638 dengan penurunan 33.8 persen. Kondisi ini menunjukan adanya perbedaan signifikan dalam pola konsumsi masyarakat di kedua kabupaten tersebut.
Kabupaten Lanny Jaya
Kabupaten Lanny Jaya menempati urutan pertama dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Provinsi Papua Pegunungan. Pada tahun 2024, pengeluaran total mencapai Rp 2.739.159, mengalami pertumbuhan sebesar 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Yahukimo yang hanya mencatatkan pertumbuhan 2.8 persen dengan total pengeluaran Rp 1.064.787. Hal ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan ekonomi yang lebih pesat di Lanny Jaya dibandingkan Yahukimo.
Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Jayawijaya menunjukkan kestabilan dalam pengeluaran untuk makanan, meski tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Jayawijaya pada tahun 2024 mencapai Rp 1.046.987, mengalami penurunan sedikit sebesar 4.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, Jayawijaya tetap berada di peringkat keempat se-Provinsi Papua Pegunungan dalam hal pengeluaran makanan. Nilai ini masih lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Yahukimo yang mencatat Rp 774.969 dengan pertumbuhan 10.9 persen.
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang mencatatkan pertumbuhan positif dalam pengeluaran bukan makanan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp 624.824, tumbuh sebesar 46.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Pegunungan Bintang pada peringkat keempat di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Pegunungan. Pertumbuhan ini kontras dengan Kabupaten Nduga yang justru mengalami penurunan sebesar 33.8 persen pada kategori yang sama.