Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Purworejo menunjukkan perkembangan yang menarik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024, pengeluaran mencapai Rp166.259 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 13.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Purworejo mengalami fluktuasi. Dimulai dari Rp128.677 pada 2018, sempat turun menjadi Rp108.897 pada 2019. Namun, kemudian naik signifikan hingga mencapai Rp155.597 pada 2022. Meskipun sempat sedikit menurun pada 2023, pengeluaran kembali naik pada 2024 dan menjadi yang tertinggi selama periode tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit di Kab. Pulang Pisau 2018 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp179.930, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencerminkan bagian yang cukup signifikan dari total pengeluaran masyarakat. Pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki peran penting dalam perekonomian lokal.
Kabupaten Purworejo berada di peringkat 33 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi. Sementara secara nasional, kabupaten ini menempati peringkat 319. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi makanan dan minuman jadi di Kabupaten Purworejo masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah dan Indonesia.
Sebagai perbandingan, beberapa kota lain di Jawa Tengah memiliki nilai pengeluaran yang lebih tinggi. Kota Semarang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp358.183 dengan pertumbuhan 37.1 persen, Kota Tegal sebesar Rp350.104 mengalami penurunan -14.4 persen, dan Kota Pekalongan sebesar Rp341.983 dengan pertumbuhan 0.9 persen. Kabupaten Kudus memiliki pengeluaran Rp289.941 dengan pertumbuhan 25 persen dan Kota Salatiga memiliki pengeluaran Rp289.886 mengalami penurunan -6.5 persen.
Data historis dari BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp1.322.997 pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 12.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menempatkan Kota Semarang di peringkat pertama se-Jawa Tengah untuk kategori ini.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita di Kalimantan Tengah | 2024)
Kota Salatiga
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Salatiga mencapai Rp1.315.195 pada 2024, mengalami penurunan turun 14.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, Kota Salatiga tetap berada di peringkat kedua tertinggi se-Jawa Tengah dalam kategori ini, menunjukkan konsumsi terhadap barang dan jasa non-makanan tetap signifikan di wilayah tersebut.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada 2024, meningkat 1.8 persen dari tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan yang moderat ini, Kota Magelang menduduki peringkat ketiga se-Jawa Tengah, mencerminkan stabilitas dalam pengeluaran untuk barang dan jasa di luar kebutuhan makanan.
Kota Surakarta
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Surakarta tercatat sebesar Rp942.391 pada 2024, menunjukkan penurunan -3.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kendati demikian, Kota Surakarta tetap menempati peringkat keempat se-Jawa Tengah, yang mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk sektor non-makanan masih menjadi bagian penting dari ekonomi kota tersebut.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp861.242 pada 2024, dengan pertumbuhan sebesar 56.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini membawa Kabupaten Klaten ke peringkat kelima se-Jawa Tengah, menandakan peningkatan konsumsi barang dan jasa di luar kebutuhan pokok.