Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran mencapai Rp127.513 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 17.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp108.520,49 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp172.518, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 73,9%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp125.823, pengeluaran untuk rokok dan tembakau sedikit lebih tinggi. Hal ini menggambarkan alokasi dana yang cukup besar dari masyarakat Donggala untuk konsumsi rokok dan tembakau.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Pekalongan | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Donggala cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2018, angkanya tercatat sebesar Rp83.393, kemudian meningkat setiap tahunnya hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada 2024. Sempat terjadi sedikit penurunan pada tahun 2022, namun kembali naik pada tahun 2023 dan mengalami lonjakan signifikan di tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi di 2024 sebesar 17.5%, sedangkan penurunan terdalam terjadi di tahun 2022 turun 0.5%.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala menempati urutan ke-6 dalam besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024. Kabupaten Morowali menduduki peringkat pertama dengan Rp229.007, disusul Morowali Utara dengan Rp178.123. Secara nasional, Kabupaten Donggala berada di peringkat 281.
Di antara kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, terdapat beberapa wilayah dengan nilai pengeluaran rokok dan tembakau yang cukup tinggi. Kabupaten Morowali mencatatkan nilai tertinggi dengan pertumbuhan negatif turun 1.9%. Kabupaten Morowali Utara menunjukkan pertumbuhan yang sangat kecil sebesar 0.3%. Sementara itu, Kabupaten Buol mengalami pertumbuhan sebesar 2.3%. Kabupaten Banggai Laut mencatatkan pertumbuhan 4.1% dan Kabupaten Parigi Moutong tumbuh 4.8%. Urutan ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau menjadi perhatian penting di berbagai wilayah Sulawesi Tengah.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa di Kota Cimahi 2018 - 2024)
Kabupaten Morowali
Pada tahun 2024, Kabupaten Morowali mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp979.693, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 27.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran bukan makanan mencapai Rp1.028.923, tumbuh 50.2%. Kabupaten ini menduduki peringkat pertama di Sulawesi Tengah dalam hal pengeluaran makanan dan bukan makanan, menunjukkan tingkat konsumsi dan kebutuhan yang tinggi di wilayah ini.
Kota Palu
Kota Palu menunjukkan dinamika yang berbeda dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp707.941 pada tahun 2024, tumbuh 15.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp960.675, meningkat 15%. Meskipun demikian, Kota Palu berada di peringkat kedua dalam pengeluaran total (makanan dan non-makanan) di Sulawesi Tengah.
Kabupaten Morowali Utara
Kabupaten Morowali Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp872.138 pada tahun 2024, tumbuh 32.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp698.860, tumbuh 8.3%. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua dalam pengeluaran makanan dan ketiga dalam pengeluaran total di Sulawesi Tengah, menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Poso
Kabupaten Poso mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp672.288 pada tahun 2024, tumbuh 5.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp626.170, tumbuh 3.5%. Kabupaten ini berada di peringkat kelima dalam pengeluaran makanan dan non-makanan di Sulawesi Tengah, menunjukkan pertumbuhan yang stabil namun lebih lambat dibandingkan wilayah lain.