Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Tanjung Pinang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp412.933 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6.4% dibandingkan tahun 2023. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp396.190, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini cukup signifikan. Bahkan, melebihi pengeluaran untuk kecantikan (Rp51.604), perawatan (Rp69.700), rokok dan tembakau (Rp101.992), serta sabun mandi (Rp83.356).
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Tanjung Pinang mengalami fluktuasi. Setelah mengalami kenaikan dari Rp235.875 pada tahun 2018 menjadi Rp354.087 pada tahun 2020, terjadi penurunan pada tahun 2021 dan 2022. Namun, pada tahun 2023, pengeluaran kembali naik signifikan sebesar 51.6% dan berlanjut pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 6.4%. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2024.
Sebagai perbandingan, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Tanjung Pinang menempati peringkat 1 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Riau dan peringkat 11 secara nasional pada tahun 2024. Di antara kabupaten/kota lain di Kepulauan Riau, Kota Batam mencatatkan pengeluaran sebesar Rp366.430 dengan pertumbuhan 14.8%, disusul Kabupaten Kepulauan Anambas dengan Rp253.692 dan pertumbuhan 0.4%, Kabupaten Karimun Rp227.432 dengan pertumbuhan 14.3%, Kabupaten Bintan Rp212.822 dengan pertumbuhan 14.8%, Kabupaten Natuna Rp212.768 dengan pertumbuhan 1.5%, dan Kabupaten Lingga Rp185.092 dengan pertumbuhan 15.4%.
Kota Batam
Kota Batam menunjukkan nilai pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.349.142 pada tahun 2024, meningkat 19.8% dari tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat pertama se-Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau dalam hal pengeluaran bukan makanan. Besarnya pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan konsumsi barang dan jasa non-pangan di kalangan masyarakat Batam.
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Kepulauan Anambas mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp924.731 pada tahun 2024, meningkat 12.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua se-Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau untuk kategori ini. Pertumbuhan ini menandakan peningkatan konsumsi pangan di wilayah tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Timur 2015 - 2024)
Kabupaten Natuna
Kabupaten Natuna menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.546.075 pada tahun 2024, mengalami penurunan 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski turun, Natuna tetap berada di peringkat ketiga se-Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau dalam hal pengeluaran gabungan ini. Penurunan ini bisa menjadi indikasi perubahan pola konsumsi atau faktor ekonomi lainnya yang memengaruhi pengeluaran masyarakat.
Kabupaten Karimun
Kabupaten Karimun mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, yaitu sebesar 26.1%, mencapai Rp811.013 pada tahun 2024. Peningkatan ini menempatkan Karimun di peringkat ketiga se-Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau dalam hal pengeluaran makanan. Pertumbuhan signifikan ini mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat dalam hal konsumsi makanan.