Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tana Toraja mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 11.583 per kapita per bulan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini menunjukkan penurunan turun 30.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini cukup mencolok, mengingat pengeluaran tahun 2023 masih berada di angka Rp 16.662 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 125.684, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 9.2%. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan kontribusi pengeluaran untuk perawatan yang hanya sebesar Rp 30.535. Pengeluaran untuk kecantikan juga lebih rendah dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk makanan jadi (Rp 101.843) dan rokok serta tembakau (Rp 105.670).
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tana Toraja sempat mencapai titik tertinggi pada tahun 2022, yaitu sebesar Rp 17.897. Namun, sejak saat itu terjadi penurunan, dan pada tahun 2024 mencapai titik terendah dalam tujuh tahun terakhir. Peringkat Kabupaten Tana Toraja untuk pengeluaran kecantikan di antara kabupaten/kota seprovinsi Sulawesi Selatan berada di urutan ke-24, dan secara nasional berada di urutan ke-501.
Di antara beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Kota Parepare mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk kecantikan pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 77.324 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 15.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Palopo berada di urutan kedua dengan Rp 65.640 dan pertumbuhan 26.8%. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berada di urutan ketiga dengan Rp 57.622 dan pertumbuhan 10.2%. Kota Makassar mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 56.196 dengan pertumbuhan 20.6%. Sementara itu, Kabupaten Luwu Timur mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 49.339, mengalami penurunan -2.4%.
Data yang diolah dari Susenas menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Makassar mencapai Rp 1.012.020 pada tahun 2024, naik 8.9% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Makassar memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk kebutuhan di luar makanan.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
#### Kota MakassarRata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Makassar mencapai Rp 1.803.702 pada tahun 2024, naik 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Makassar sebagai daerah dengan pengeluaran tertinggi di Sulawesi Selatan, menunjukkan tingginya tingkat konsumsi masyarakatnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Makassar mencapai Rp 791.682 pada tahun 2024, naik 5.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat Makassar terpenuhi dengan baik.
#### Kota ParepareKota Parepare mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 914.616, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 28.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat untuk kebutuhan selain makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Parepare mencapai Rp 1.535.908, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menempatkan Parepare di urutan ketiga tertinggi di Sulawesi Selatan dalam hal total pengeluaran konsumsi. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Parepare sebesar Rp 621.292 menunjukkan pertumbuhan yang moderat sebesar 5.2% dibandingkan tahun sebelumnya.
#### Kota PalopoRata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Palopo sebesar Rp 822.375, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 21.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Palopo mencapai Rp 1.583.231, naik 22.6% dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkannya di urutan kedua tertinggi di Sulawesi Selatan setelah Kota Makassar. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Palopo sebesar Rp 760.855 menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 24.2% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan peningkatan konsumsi makanan di wilayah tersebut.
#### Kabupaten Sidenreng RappangKabupaten Sidenreng Rappang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 699.112, melonjak tajam sebesar 29.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Sidenreng Rappang mencapai Rp 1.423.968, naik 28.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Sidenreng Rappang sebesar Rp 724.856 menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya.