Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Jembrana, Bali, menunjukkan angka Rp166.875 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan sebesar 2,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Jembrana pada peringkat ke-7 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Bali, dan peringkat ke-314 secara nasional. Secara keseluruhan di Pulau Nusa Tenggara dan Bali, Jembrana menduduki peringkat ke-17.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Sekadau 2,24%)
Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini, lebih kecil dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp191.934. Selain itu, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp118.508, serta sabun mandi sebesar Rp64.070 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Jembrana terjadi pada tahun 2023, yakni sebesar Rp170.632. Terjadi fluktuasi pengeluaran selama periode 2018-2024, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar 8,8 persen. Sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021 turun 9,4 persen.
Sebagai perbandingan, beberapa kabupaten/kota lain di Bali memiliki nilai pengeluaran yang berbeda. Kabupaten Badung mencatat pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp492.298, diikuti oleh Kota Denpasar sebesar Rp417.996 dan Kabupaten Gianyar sebesar Rp277.760. Pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya juga dicatatkan oleh Kabupaten Badung, yaitu sebesar 17,3 persen.
Kota Denpasar
Di Kota Denpasar, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.639.727 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menempatkan Kota Denpasar pada peringkat pertama se-Provinsi Bali. Besarnya pengeluaran untuk bukan makanan menunjukkan prioritas konsumsi yang berbeda dibandingkan kabupaten lain.
Kabupaten Badung
Kabupaten Badung mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.081.710 pada tahun 2024, tumbuh pesat sebesar 52,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Kabupaten Badung menduduki peringkat pertama se-Provinsi Bali dalam kategori pengeluaran untuk makanan. Tingginya pengeluaran ini mencerminkan tingkat konsumsi dan kesejahteraan yang relatif lebih baik di wilayah ini.
Kabupaten Gianyar
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Gianyar mencapai Rp1.940.086 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski turun, Kabupaten Gianyar tetap berada di peringkat ketiga se-Provinsi Bali. Penurunan ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi atau faktor ekonomi lain yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp962.775 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tajam sebesar 69,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini adalah yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Bali, menempatkan Tabanan pada peringkat keempat se-provinsi. Kenaikan signifikan ini bisa jadi dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi barang dan jasa non-primer di kalangan masyarakat.