Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp27.480 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 8,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini tetap menjadi bagian penting dari alokasi dana masyarakat untuk kebutuhan non-primer.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Bangka Selatan, alokasi untuk kecantikan ini memang relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp1.467.022. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi tercatat Rp870.844 dan pengeluaran untuk perawatan mencapai Rp39.739. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan pokok dan jasa lainnya dibandingkan dengan kecantikan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Bali 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Bangka Selatan mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, terjadi lonjakan pertumbuhan sebesar 41,4 persen, namun kemudian menurun tajam sebesar 30,7 persen pada tahun 2020. Setelah itu, terjadi kenaikan signifikan pada tahun 2021 (45,8 persen) dan berlanjut dengan pertumbuhan yang lebih kecil pada tahun 2022 (6,5 persen) dan 2023 (4,6 persen). Penurunan pada tahun 2024 mengindikasikan adanya perubahan prioritas atau kondisi ekonomi yang mempengaruhi alokasi dana masyarakat. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2023 dengan nilai Rp30.072.
Dalam peringkat pengeluaran untuk kecantikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Selatan berada di urutan terakhir, yaitu ketujuh. Kota Pangkal Pinang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp55.696, diikuti oleh Kabupaten Belitung Timur (Rp47.963) dan Kabupaten Belitung (Rp44.155). Meskipun demikian, secara nasional, Kabupaten Bangka Selatan berada di peringkat 335, menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kecantikan di wilayah ini masih lebih tinggi dibandingkan banyak daerah lain di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pertumbuhan pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Bangka Selatan juga menunjukkan anomali. Kota Pangkal Pinang mengalami penurunan 14,2 persen, Kabupaten Belitung Timur turun 16,7 persen, dan Kabupaten Belitung turun 2,7 persen. Sementara itu, Kabupaten Bangka justru mengalami kenaikan sebesar 12 persen, diikuti oleh Kabupaten Bangka Tengah yang turun 9,6 persen dan Kabupaten Bangka Barat yang turun 5 persen. Data ini memperlihatkan dinamika pengeluaran untuk kecantikan yang berbeda-beda di setiap wilayah.
Kota Pangkal Pinang
Pada tahun 2024, Kota Pangkal Pinang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.294.666, menjadi yang tertinggi di antara kabupaten/kota di Kepulauan Bangka Belitung. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di kota ini mencapai 18,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga menempati urutan pertama dengan nilai Rp1.039.380, mengalami pertumbuhan 10,7 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.334.046, menempatkan Pangkal Pinang pada peringkat pertama di provinsi tersebut, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Temanggung | 2024)
Kabupaten Belitung
Kabupaten Belitung menunjukkan kinerja yang baik dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp1.016.976 pada tahun 2024, menduduki peringkat kedua di provinsi. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Belitung sebesar 16,8 persen, menunjukkan peningkatan signifikan. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp968.958, tumbuh 7,1 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.985.933, menempatkan Belitung di posisi ketiga, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kabupaten Belitung Timur
Kabupaten Belitung Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.002.948 pada tahun 2024, menempati urutan ketiga di provinsi. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di wilayah ini sebesar 8,5 persen. Pengeluaran untuk makanan sedikit lebih tinggi, mencapai Rp1.002.638, namun pertumbuhannya relatif stagnan yaitu sebesar 0,5 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.005.586, menempatkan Belitung Timur di posisi kedua, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.