Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Bontang menunjukkan angka yang cukup stabil pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp436.368 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika ditilik lebih dalam, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini merupakan bagian dari pengeluaran masyarakat secara keseluruhan, yang juga mencakup pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini menunjukkan bagaimana alokasi dana masyarakat untuk kebutuhan selain kebutuhan dasar.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Utara 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Bontang mengalami fluktuasi. Tahun 2018 tercatat sebesar Rp365.294, kemudian turun menjadi Rp310.606 pada tahun 2019. Pada tahun 2020, terjadi lonjakan signifikan menjadi Rp511.987, namun kembali turun di tahun 2021 menjadi Rp398.779. Tahun 2022, pengeluaran tercatat sebesar Rp361.221, kemudian naik menjadi Rp431.715 pada tahun 2023 dan Rp436.368 pada tahun 2024.
Kota Bontang berada di peringkat ke-5 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Timur untuk pengeluaran aneka barang dan jasa. Peringkat ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Bontang memiliki alokasi pengeluaran untuk aneka barang dan jasa yang relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kota Bontang menempati peringkat ke-43 untuk indikator ini.
Beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur dengan pengeluaran aneka barang dan jasa yang lebih tinggi dari Kota Bontang adalah Kabupaten Mahakam Hulu dengan nilai Rp523.500 dan pertumbuhan 21,7%, Kota Balikpapan dengan nilai Rp517.496 dan pertumbuhan 3,3%, Kabupaten Kutai Timur dengan nilai Rp480.989 dan pertumbuhan -3.9%, serta Kabupaten Berau dengan nilai Rp442.251 dan pertumbuhan 4.5%.
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan menunjukkan performa yang baik dalam hal pengeluaran per kapita. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.460.917 pada tahun 2024, meningkat 18,8% dari tahun sebelumnya. Sebesar Rp1.019.505 dialokasikan untuk makanan dengan pertumbuhan 13.7%. Sektor bukan makanan juga mengalami peningkatan sebesar 22,7%, dengan nilai mencapai Rp1.441.412. Kota ini menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran di Kalimantan Timur, yang mencerminkan tingkat ekonomi yang kuat.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Bolaang Mongondow Selatan | 2024)
Kota Samarinda
Kota Samarinda mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.258.437 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Alokasi untuk makanan tercatat sebesar Rp941.016, meningkat 12,6%. Pengeluaran untuk sektor non-makanan juga naik sebesar 10,1%, mencapai Rp1.317.420. Meskipun menunjukkan pertumbuhan, Samarinda berada di peringkat kedua setelah Balikpapan dalam hal pengeluaran di provinsi ini.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.163.803 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 20,2% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp999.534, naik 16,2%. Namun, pertumbuhan sektor non-makanan lebih tinggi yaitu 23,8%, mencapai Rp1.164.270. Peningkatan ini menempatkan Kutai Timur di peringkat ketiga dalam hal pengeluaran di Kalimantan Timur.