Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Solok, Sumatera Barat, pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp45.049 per kapita/bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan turun 9.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Barat 2015 - 2024)
Meskipun demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda, di mana pengeluaran tercatat sebesar Rp41.890.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kota Solok adalah Rp243.787, di mana pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sebagian kecil. Pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp277.076, menunjukkan prioritas utama masyarakat pada kebutuhan dasar. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga lebih tinggi, yaitu Rp154.174, dibandingkan perawatan kulit. Masyarakat lebih banyak mengeluarkan uang untuk sabun mandi yaitu Rp80.567 dibandingkan perawatan kulit.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kota Solok berada di peringkat ke-13 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit pada tahun 2024. Kabupaten Tanah Datar menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp77.227, diikuti Kota Padang Panjang dengan Rp73.755, dan Kota Payakumbuh dengan Rp71.951. Secara nasional, Kota Solok berada di peringkat ke-343.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, beberapa kabupaten/kota lain menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran untuk perawatan kulit. Kabupaten Tanah Datar mengalami pertumbuhan tertinggi, mencapai 54.6%, sementara Kota Padang Panjang tumbuh 18.2%. Di sisi lain, Kota Payakumbuh mengalami penurunan turun 17.7%. Pertumbuhan pengeluaran perawatan kulit di Kota Solok pada tahun 2024 lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir.
(Baca: Prakiraan Cuaca di Padang Lawas Utara 29 Jul-07 Agu/25)
Pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Kota Solok tercatat pada tahun 2022, yaitu Rp52.033. Namun, secara umum, pengeluaran untuk perawatan kulit cenderung fluktuatif selama periode 2018-2024. Pada tahun 2019, terjadi penurunan turun 2.2%, diikuti penurunan yang lebih signifikan turun 15% pada tahun 2020. Setelah itu, terjadi sedikit kenaikan sebesar 0.9% pada tahun 2021, sebelum akhirnya melonjak 23.2% pada tahun 2022.
Kota Padang
BPS mencatat Kota Padang sebagai wilayah dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sumatera Barat, mencapai Rp1.051.706 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.029.987,4. Kota Padang menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Barat. Jika dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan Kota Padang berada pada urutan ke-2 dengan nilai Rp1.974.416, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp1.864.355,53 atau tumbuh 5.9%. Pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, Kota Padang berada pada urutan ke-2 dengan nilai Rp922.710, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp834.368,13 atau tumbuh 10.6%
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi menempati urutan kedua dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, dengan nilai Rp962.655 pada tahun 2024. Terjadi peningkatan sebesar 11.7% dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai Rp862.064,53. Kota ini berada di peringkat ketiga untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan dengan nilai Rp1.869.269 atau tumbuh 15.8%, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp1.614.908,49. Pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, Kota Bukit Tinggi berada pada urutan ke-3 dengan nilai Rp906.613, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp752.843,96 atau tumbuh 20.4%
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.409 pada tahun 2024. Angka ini meningkat 11.2% dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai Rp847.534,51. Kota Padang Panjang menjadi wilayah dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan tertinggi di Sumatera Barat, yaitu Rp2.182.054 atau tumbuh 36%, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp1.604.547,69. Pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, Kota Padang Panjang berada pada urutan ke-1 dengan nilai Rp1.239.644, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp757.013,18 atau tumbuh 63.8%
Kota Sawahlunto
Kota Sawahlunto memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp876.123 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 19.8% dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai Rp731.199,23. Kota Sawahlunto berada di urutan keempat dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, dengan nilai Rp1.758.437, naik 20.8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.455.587,48. Pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, Kota Sawahlunto berada pada urutan ke-4 dengan nilai Rp882.314, dimana pengeluaran tahun sebelumnya Rp724.388,25 atau tumbuh 21.8%.