Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, menunjukkan perkembangan yang menarik sepanjang tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk perawatan kulit mencapai Rp 51.913 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 14.6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Dogiyai cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 28.731, kemudian terus naik hingga Rp 34.674 pada tahun 2020. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2021 dan 2022, namun kemudian melonjak tajam pada tahun 2023 dengan pertumbuhan mencapai 59.1%. Lonjakan ini diikuti dengan pertumbuhan yang lebih moderat di tahun 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Lampung 2015 - 2024)
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Dogiyai masih relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 211.525, sementara pengeluaran untuk perawatan kulit hanya sekitar 24.5% dari angka tersebut. Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan secara keseluruhan yang mencapai Rp 13.863, pengeluaran untuk perawatan kulit menunjukkan proporsi yang cukup signifikan.
Dalam peringkat pengeluaran untuk perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Dogiyai berada di urutan ke-5. Sementara itu, secara nasional, Kabupaten Dogiyai menempati peringkat ke-271. Kabupaten Puncak Jaya menduduki urutan teratas dengan pengeluaran perawatan kulit mencapai Rp 136.628.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Tengah, pertumbuhan pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Dogiyai cukup menggembirakan. Misalnya, Kabupaten Puncak Jaya mengalami penurunan pertumbuhan turun 44.3%, Kabupaten Mimika turun 12.8%, sementara Kabupaten Nabire hanya tumbuh 0.9%. Kabupaten Paniai menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi, yakni 66.3%.
(Baca: Banyak Pengguna Unsubscribed dari Kanal Youtube Ini 14 Jun 2025)
Kabupaten Puncak Jaya
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Puncak Jaya menunjukkan performa yang menonjol dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan. Meskipun terjadi penurunan sebesar 21.7%, dari Rp 1.174.903,23 menjadi Rp 919.773 pada tahun 2024, Puncak Jaya tetap menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Tengah. Penurunan ini menandakan adanya perubahan alokasi dana atau prioritas konsumsi masyarakat di Puncak Jaya.
Kabupaten Mimika
Kabupaten Mimika mencatatkan pertumbuhan positif pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan. Terjadi peningkatan sebesar 14.6%, dari Rp 1.514.952,69 menjadi Rp 1.735.786 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Mimika. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Mimika berhasil mempertahankan posisinya sebagai peringkat kedua dalam hal pengeluaran per kapita di Provinsi Papua Tengah.
Kabupaten Nabire
Kabupaten Nabire menunjukkan stabilitas dalam pengeluaran, khususnya dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan. Pengeluaran ini tumbuh 8.1% dari Rp 736.061,91 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 795.645. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan kemampuan masyarakat Nabire dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Meskipun demikian, Kabupaten Nabire masih berada di peringkat keempat dalam hal pengeluaran untuk makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Tengah.
Kabupaten Intan Jaya
Kabupaten Intan Jaya menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan. Terjadi lonjakan sebesar 61%, dari Rp 597.420,12 menjadi Rp 961.810. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam akses dan ketersediaan pangan bagi masyarakat Intan Jaya. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Intan Jaya berhasil naik ke peringkat kedua dalam hal pengeluaran untuk makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Tengah.