- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Irak pada 2024 berada di angka 527.91 Unit. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1.5% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 535.96 Unit.
Penurunan ini memperpanjang tren fluktuatif PDB PPP Irak dalam beberapa tahun terakhir. Setelah mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2022, PDB PPP Irak kembali mengalami kontraksi pada tahun 2023 dan 2024. Kontraksi ini menggambarkan perlambatan atau penurunan dalam aktivitas ekonomi riil di Irak.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Hong Kong 2015 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Irak terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Irak menunjukkan rata-rata sekitar 573.54 Unit. Angka PDB PPP tahun 2024 lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024) yang memiliki rata-rata sekitar 551.87 Unit, kinerja PDB PPP Irak tahun 2024 juga masih berada di bawah rata-rata.
Kenaikan tertinggi dalam periode 2015-2024 terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan mencapai 18.45%. Sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2016 dengan kontraksi sebesar 18.17%. Anomali terlihat pada tahun 2016, di mana penurunan sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun lain dalam satu dekade terakhir.
Berdasarkan data IMF, posisi Irak dalam peringkat PDB PPP di kawasan Timur Tengah tidak mengalami perubahan. Irak tetap berada di peringkat ke-3.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Kroasia (Hrvatska) 2015 - 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Irak akan terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun mendatang. Proyeksi menunjukkan angka 485.49 Unit pada tahun 2025 dan terus menurun hingga 469.236 Unit pada tahun 2030. Penurunan proyeksi ini mengindikasikan potensi tantangan ekonomi yang berkelanjutan bagi Irak. Secara persentase, proyeksi pertumbuhan PDB PPP Irak menunjukkan kontraksi sebesar 8.04% pada tahun 2025, diikuti penurunan lebih lanjut hingga 2030.
Jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Timur Tengah, PDB PPP Irak masih lebih tinggi dibandingkan dengan Kuwait (0.195) dan Oman (0.187). Namun, Irak berada di bawah Iran (Republik Islam) yang memiliki nilai PDB PPP tertinggi di kawasan tersebut yaitu 118411.242.