Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Banjarnegara pada 2024 tercatat sebesar Rp160.613 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan sebesar 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kota Yogyakarta 5,8%)
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp993.909, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi hanya mencakup sekitar 16,15%. Angka ini lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp89.727 atau sabun mandi sebesar Rp43.888.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Banjarnegara cenderung fluktuatif. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp117.299, kemudian meningkat signifikan sebesar 20,4% pada 2019 menjadi Rp141.252. Pertumbuhan terus berlanjut, meskipun melambat, hingga mencapai Rp148.088 pada 2022. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2023 dengan angka Rp164.840, sebelum akhirnya mengalami penurunan pada 2024.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara berada di peringkat 34 dari 35 kabupaten/kota dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada 2024. Peringkat ini tidak berubah dari tahun sebelumnya. Di tingkat nasional, Kabupaten Banjarnegara berada di peringkat 337.
(Baca: Harga Timah Naik Menjadi US$33.750 per Ton per Kamis, 10 Juli 2025)
Untuk perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, beberapa wilayah dengan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada 2024 adalah Kota Semarang (Rp358.183), Kota Tegal (Rp350.104), dan Kota Pekalongan (Rp341.983). Kota Semarang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 37,1%. Kabupaten Banjarnegara tercatat mengalami penurunan turun 2,6% dari tahun lalu.
Kota Semarang
Di Kota Semarang, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan untuk makanan mencapai Rp1.322.997 pada 2024, meningkat 12,6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.175.466. Peningkatan ini menempatkan Kota Semarang pada peringkat pertama se-Jawa Tengah. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.237.782, mengalami pertumbuhan 13,4% dari tahun sebelumnya.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan dinamika berbeda. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan untuk makanan justru mengalami penurunan sebesar 14,4%, dari Rp1.536.477 menjadi Rp1.315.195. Penurunan ini berbanding terbalik dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan, yang juga turun 11,2%. Kota Salatiga menduduki peringkat kedua se-Jawa Tengah dalam hal pengeluaran bukan makanan.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatat pertumbuhan yang stabil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan untuk makanan meningkat sedikit sebesar 1,8%, dari Rp963.451 menjadi Rp980.996. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan turun tipis 2,5%. Kota Magelang berada di peringkat ketiga se-Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Di Kota Surakarta, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan untuk makanan mengalami penurunan sebesar 3,7%, dari Rp978.669 menjadi Rp942.391. Hal ini sejalan dengan penurunan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan secara keseluruhan yang turun sebesar 1,8%. Kota Surakarta menempati peringkat keempat di Jawa Tengah.