- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Albania pada 2024 sebesar 42.73 Unit. Data ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 0.27% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi Albania jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2023 yang mencapai 2.38%.
Secara historis, PDB PPP Albania mengalami fluktuasi selama satu dekade terakhir. Pada tahun 2015, nilainya mencapai 43.07 Unit, kemudian mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah pada 2020 dengan 40.21 Unit. Setelah itu, terjadi pemulihan hingga mencapai 42.73 Unit pada tahun 2024. Penurunan signifikan pada tahun 2019 dan 2020 disebabkan oleh faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi stabilitas ekonomi negara.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Australia 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Albania terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), pertumbuhan PDB PPP Albania menunjukkan tren positif. Namun, pertumbuhan pada 2024 melambat dibandingkan dua tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir adalah sekitar 1.73% per tahun. Kondisi ini lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2020-2024) yang hanya mencapai 1.26% per tahun.
Kenaikan tertinggi dalam periode ini terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 2.55%, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2019 dengan kontraksi turun 4.14%. Anomali penurunan tajam pada 2019 perlu dicermati karena menjadi indikasi kerentanan ekonomi Albania terhadap guncangan eksternal. Data 10 tahun terakhir menunjukkan, penurunan pada 2019 merupakan yang paling signifikan.
Secara regional, Albania menempati peringkat ke-3 di Eropa dalam hal PDB PPP pada tahun 2024. Peringkat ini tidak berubah dari tahun sebelumnya. Posisi ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat pertumbuhan ekonomi, Albania masih perlu berjuang untuk meningkatkan daya saingnya di kawasan Eropa.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Rejang Lebong pada 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Albania akan mengalami pertumbuhan yang relatif stabil dalam beberapa tahun mendatang. Proyeksi menunjukkan angka 42.674 Unit pada 2025, 42.909 Unit pada 2026, dan terus meningkat hingga mencapai 44.808 Unit pada 2030. Meskipun demikian, pertumbuhan yang diproyeksikan cenderung melambat dibandingkan dengan pertumbuhan aktual dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan pada 2025 bahkan diproyeksikan mengalami kontraksi turun 0.14%.
Dibandingkan dengan negara lain di Eropa, Albania memiliki pertumbuhan PDB PPP yang moderat. Jika dibandingkan dengan Norwegia yang mengalami kontraksi -2.55% atau Yunani -1.03%, pertumbuhan Albania masih lebih baik. Namun, jika dilihat dari PDB harga berlaku, Albania berada di posisi yang jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Misalnya, Serbia memiliki angka PDB harga berlaku yang jauh lebih tinggi, yaitu 47.346 Unit.