Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) tercatat sebesar Rp40.171 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 19.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini tetap menjadi bagian penting dari kebutuhan rumah tangga di wilayah tersebut.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan di Kabupaten OKUS yang mencapai Rp968.276, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 4.15%. Proporsi ini lebih kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp118.305 atau rokok dan tembakau yang mencapai Rp116.899 per kapita per bulan. Namun, pengeluaran untuk sabun mandi masih lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan yang tercatat Rp21.747 per kapita per bulan.
(Baca: Jumlah Penduduk Kabupaten Mamasa 167,07 Ribu Jiwa Data per 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten OKUS mengalami fluktuasi. Tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp41.323, kemudian mengalami penurunan hingga mencapai Rp30.589 pada tahun 2020. Selanjutnya, terjadi kenaikan signifikan pada tahun 2021 menjadi Rp42.579, sebelum kembali turun dan mencapai titik terendah dalam tujuh tahun terakhir pada tahun 2024. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2023 sebesar Rp49.925.
Pada tahun 2024, Kabupaten OKUS menempati peringkat ke-17 di antara kabupaten/kota di Sumatera Selatan dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi, seperti data yang diolah dari data Susenas. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten OKUS relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut. Kota Palembang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp74.602, diikuti oleh Kabupaten Lahat dan Kota Prabumulih.
Perbandingan dengan Kabupaten/Kota Lain di Sumatera SelatanBeberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan menunjukkan pengeluaran yang lebih tinggi untuk sabun mandi pada tahun 2024. Kota Palembang mencatat pengeluaran tertinggi, yaitu Rp74.602 dengan pertumbuhan 5.2%. Kabupaten Lahat mencatatkan pengeluaran sebesar Rp60.868, namun mengalami penurunan turun 3.9%. Sementara itu, Kota Prabumulih mencatat pengeluaran sebesar Rp59.654 dengan pertumbuhan 3.8%. Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin masing-masing mencatatkan pengeluaran sebesar Rp59.494 dan Rp55.747, dengan pertumbuhan -2.6% dan 0.4%.
Kota Palembang
Kota Palembang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan yang signifikan, mencapai Rp861.308 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Palembang sebesar 10.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Palembang juga tinggi, mencapai Rp815.005 pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 11.9%. Kota Palembang menduduki peringkat pertama di Sumatera Selatan dalam hal pengeluaran makanan dan bukan makanan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau di Kab. Banjarnegara 2018 - 2024)
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp629.974 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Musi Banyuasin sangat signifikan, mencapai 23.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Musi Banyuasin mencapai Rp772.408 pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 25.1%. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua di Sumatera Selatan untuk total pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp626.343 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Prabumulih sebesar 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Prabumulih mencapai Rp588.295 pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 12.3%. Kota Prabumulih menunjukkan kinerja ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan di kedua sektor tersebut.