Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp46.341 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp53.297 per kapita per bulan, seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Nusa Tenggara Barat Periode 2018-2023)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp200.659, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 23,1% dari total pengeluaran tersebut.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp171.250, proporsi pengeluaran sabun mandi juga terbilang kecil.
Secara historis, pengeluaran sabun mandi di Kabupaten Ponorogo menunjukkan fluktuasi yang menarik. Setelah mengalami kenaikan signifikan dari tahun 2018 hingga 2021, pengeluaran ini sempat mengalami penurunan pada tahun 2022, kemudian melonjak tajam pada tahun 2023, sebelum akhirnya kembali menurun pada tahun 2024.
Pada tahun 2024, Kabupaten Ponorogo berada di peringkat 33 di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi. Peringkat ini menunjukkan posisi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Tengah 2015 - 2024)
Sebagai perbandingan, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp103.566, diikuti oleh Kabupaten Sidoarjo dengan Rp93.493 dan Kota Malang dengan Rp83.157.
Adapun, pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi di Kabupaten Ponorogo terjadi pada tahun 2023, sementara pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2018. Anomali ini menunjukkan bahwa preferensi dan kebiasaan konsumsi masyarakat terhadap sabun mandi dapat berubah seiring waktu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.Kota Surabaya mencatatkan pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp103.566 pada tahun 2024, meningkat 3,6% dari tahun sebelumnya. Meskipun menduduki peringkat pertama di Jawa Timur, pertumbuhan pengeluaran sabun mandi di Surabaya relatif moderat dibandingkan dengan beberapa daerah lain.
Kabupaten Sidoarjo, yang berada di peringkat kedua, justru mengalami penurunan pengeluaran sebesar 4,2% menjadi Rp93.493. Penurunan ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas konsumsi di kalangan masyarakat Sidoarjo.
Sementara itu, Kota Malang mencatatkan pengeluaran sebesar Rp83.157, dengan pertumbuhan tipis sebesar 0,3%. Kota Madiun menunjukkan penurunan signifikan sebesar 7,6% menjadi Rp79.905, mengindikasikan perubahan perilaku konsumen yang cukup kontras.
Kabupaten Sumenep mengalami penurunan tajam sebesar 17,3% menjadi Rp78.383.
Kota Surabaya
Kota Surabaya menunjukkan data yang cukup signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar Rp1.541.006 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Data dari BPS menunjukkan bahwa kota ini menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Jawa Timur. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.061.445, mencerminkan alokasi dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya.
Kota Malang
Berdasarkan data BPS, Kota Malang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada tahun 2024, meningkat 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat kedua di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan juga cukup tinggi, yaitu Rp738.690, menggambarkan bahwa masyarakat Kota Malang memiliki kemampuan ekonomi yang baik dalam memenuhi kebutuhan dasar dan non-dasar.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Data dari BPS menempatkan Kota Madiun pada peringkat ketiga di antara kabupaten/kota di Jawa Timur. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp851.602, menandakan bahwa masyarakat Kota Madiun juga memprioritaskan kebutuhan pangan yang berkualitas.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan yang signifikan sebesar 14,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Data dari BPS menunjukkan bahwa Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat keempat di Jawa Timur. Pengeluaran untuk makanan juga cukup besar, yaitu Rp881.851, mencerminkan bahwa masyarakat Kabupaten Sidoarjo memiliki kemampuan ekonomi yang baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.