Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mencapai Rp44.569 per kapita/bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan turun 2.8% dibandingkan tahun sebelumnya, seperti data yang diolah dari data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Badan Pusat Statistik (BPS).
Dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp312.489, pengeluaran untuk kecantikan hanya mencakup sekitar 14.26%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp313.370, proporsi pengeluaran kecantikan bahkan lebih kecil lagi, yakni sekitar 14.22%. Hal ini menunjukkan bahwa alokasi dana masyarakat Tapin untuk kecantikan relatif kecil dibandingkan kebutuhan dasar dan konsumsi lainnya.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Selatan Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tapin mengalami fluktuasi. Setelah mengalami penurunan turun 22.9% pada tahun 2019, pengeluaran ini kemudian mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun-tahun berikutnya, yaitu 13.2% (2020), 9.2% (2021), dan 12.5% (2022). Pada tahun 2023, pengeluaran untuk kecantikan tercatat tertinggi, mencapai Rp45.874 per kapita/bulan, sebelum akhirnya sedikit menurun pada tahun 2024.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Tapin mencapai Rp1.660.205 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan turun 2.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp912.105, menunjukkan pertumbuhan sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara peringkat, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tapin berada di urutan ke-9 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan dan urutan ke-136 secara nasional pada tahun 2024. Di tingkat pulau Kalimantan, Kabupaten Tapin berada di urutan ke-29.
Berdasarkan data BPS, konsumsi bukan makanan di Kabupaten Tapin menduduki peringkat ke-5 di antara kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran untuk kecantikan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), pengeluaran tahun 2024 sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), pengeluaran tahun 2024 masih lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada sedikit penurunan pada tahun 2024, tingkat pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tapin masih relatif stabil dalam jangka panjang.
(Baca: NPL Bank Umum Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian Periode 2015-2025)
Anomali terjadi pada tahun 2019 ketika pengeluaran untuk kecantikan mengalami penurunan yang sangat signifikan. Namun, setelah itu, pengeluaran kembali mengalami kenaikan, mencapai titik tertinggi pada tahun 2023. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar kecantikan di Kabupaten Tapin cukup dinamis dan responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan sosial.
Sebagai perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan, berikut adalah data pengeluaran untuk kecantikan tahun 2024: Kabupaten Tabalong: Rp66.969, pertumbuhan 105.6%, peringkat 1. Kota Banjarmasin: Rp53.752, pertumbuhan 17.2%, peringkat 2. Kabupaten Tanah Bumbu: Rp51.363, pertumbuhan -6.7%, peringkat 3. Kabupaten Hulu Sungai Utara: Rp49.512, pertumbuhan 32.9%, peringkat 4. Kabupaten Hulu Sungai Selatan: Rp46.721, pertumbuhan 16.7%, peringkat 5.
Kota Banjar Baru
Berdasarkan data BPS, Kota Banjar Baru menempati urutan pertama dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kalimantan Selatan dengan nilai Rp999.000 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan turun 3.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, Kota Banjar Baru tetap menjadi yang tertinggi di provinsi ini, menunjukkan tingkat konsumsi masyarakat yang masih relatif tinggi untuk kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tertinggi kedua di Kalimantan Selatan, yakni sebesar Rp889.498 pada tahun 2024, seperti data yang diolah dari data Susenas BPS. Pertumbuhan pengeluaran ini mencapai 12.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Tanah Bumbu memiliki alokasi dana yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka, mengungguli beberapa kota besar lainnya di provinsi ini.
Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin, sebagai ibu kota provinsi, mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.793.372 pada tahun 2024. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 2.1% dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data BPS. Meskipun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi, Banjarmasin tetap menjadi salah satu daerah dengan tingkat pengeluaran tertinggi di Kalimantan Selatan, menempati urutan ketiga setelah Kota Banjar Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan, yaitu sebesar 8.4% pada tahun 2024, seperti data yang diolah dari data Susenas BPS. Dengan nilai Rp801.281, Tabalong menempati urutan keempat di Kalimantan Selatan. Kenaikan ini mengindikasikan peningkatan konsumsi masyarakat Tabalong terhadap berbagai kebutuhan selain makanan, seperti sandang, perumahan, dan jasa.