Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mencapai Rp171.412 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2,4% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp167.475 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Barat Periode 2018-2023)
Meskipun terjadi kenaikan, pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 22,8%. Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2023 setelah pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 15,2%. Secara keseluruhan, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Tapin cenderung fluktuatif dalam tujuh tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp3.124.89, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 5,5%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp313.370, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 54,7%. Hal ini mengindikasikan bahwa alokasi dana untuk rokok dan tembakau cukup besar jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi lainnya.
Kabupaten Tapin menduduki peringkat pertama dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan pada tahun 2024. Secara nasional, Kabupaten Tapin berada di peringkat 62. Di Kalimantan, Kabupaten Tapin berada di urutan 12.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Kode 23 Karet Mentah, Sintetis dan Pugaran Periode 2020-2025)
Lima kabupaten/kota dengan besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau tertinggi setelah Kabupaten Tapin adalah Kabupaten Tanah Laut (Rp164.012), Kabupaten Kota Baru (Rp162.632), Kabupaten Tanah Bumbu (Rp160.867), dan Kota Banjar Baru (Rp155.905). Pertumbuhan pengeluaran tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya dialami oleh Kabupaten Tanah Bumbu yaitu sebesar 7,5%, sementara Kabupaten Tapin hanya 2,4%. Peringkat Kabupaten Kota Baru naik menjadi peringkat tiga, dari tahun sebelumnya yang berada di bawah Kabupaten Tanah Bumbu.
Menurut data BPS, beberapa wilayah menunjukkan pertumbuhan pengeluaran per kapita yang signifikan.
Kota Banjar Baru
Kota Banjar Baru mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp999.000 pada 2024, mengalami penurunan tipis sebesar 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.030.796,26. Meskipun turun, Kota Banjar Baru tetap menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Selatan untuk kategori ini. Untuk pengeluaran makanan, Kota Banjar Baru mencatatkan Rp869.539, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp869.961,8.
Kota Banjarmasin
Pengeluaran bukan makanan di Kota Banjarmasin mengalami kenaikan signifikan sebesar 12,3%, dari Rp846.415,81 menjadi Rp950.619. Peningkatan ini menempatkan Kota Banjarmasin di posisi kedua se-Kalimantan Selatan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga meningkat 7% menjadi Rp842.753.
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu mencatatkan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan yang kuat sebesar 10,2%, mencapai Rp940.270. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami peningkatan sebesar 12,9%, menjadi Rp889.498. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang signifikan.
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp801.281 pada 2024, naik 8,4% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan sebesar 3% menjadi Rp876.414. Meskipun tidak setinggi daerah lain, pertumbuhan ini tetap positif.
Kabupaten Tapin
Kabupaten Tapin mencatatkan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan yang sangat tinggi, yaitu sebesar 18,6%, mencapai Rp748.100. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami lonjakan sebesar 28%, menjadi Rp912.105. Kenaikan ini menempatkan Kabupaten Tapin di urutan pertama untuk pengeluaran makanan di Kalimantan Selatan.