Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Jepara mencapai Rp 52.065 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Jepara sebesar Rp 1.088.545, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya mencakup sekitar 4,8%. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai 54,6% dari total pengeluaran, dan pengeluaran bukan makanan mencapai 45,4%. Ini menunjukkan bahwa alokasi anggaran untuk perawatan kulit masih relatif kecil dibandingkan kebutuhan dasar lainnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Selatan 2024 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Jepara mengalami fluktuasi. Setelah mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2018 hingga 2021, pengeluaran mencapai titik tertinggi pada tahun 2022 dengan Rp 56.815. Namun, sejak saat itu terjadi sedikit penurunan selama dua tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap perawatan kulit tetap ada, meskipun ada sedikit penyesuaian dalam pengeluaran.
Total pengeluaran masyarakat Jepara menunjukkan perkembangan yang stabil. Meskipun pengeluaran untuk perawatan kulit mengalami penurunan, total pengeluaran masyarakat tetap mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Jepara secara umum masih terjaga dengan baik.
Dalam peringkat pengeluaran untuk perawatan kulit di Jawa Tengah pada tahun 2024, Kabupaten Jepara berada di posisi ke-16. Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 95.594, diikuti Kota Magelang dan Kota Surakarta. Secara nasional, Jepara berada di peringkat ke-267.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa konsumsi bukan makanan di Kabupaten Jepara berada di urutan ke-31 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kota Semarang memiliki konsumsi bukan makanan tertinggi.
(Baca: Harga Beras Kualitas Super I di Pasar Tradisional Periode September 2024-2025)
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran untuk perawatan kulit di Jepara pada tahun 2024 mengalami penurunan. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023), pengeluaran tahun 2024 masih lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan dalam waktu dekat, tren jangka panjang menunjukkan peningkatan minat pada perawatan kulit.
Kenaikan tertinggi pengeluaran untuk perawatan kulit di Jepara terjadi pada tahun 2022, dengan pertumbuhan 49,4%. Sementara itu, penurunan terbesar terjadi pada tahun 2024, dengan penurunan 5,8%.Berikut perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah: Kota Semarang: Pengeluaran untuk perawatan kulit mencapai Rp 95.594, mengalami pertumbuhan 28,8% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat 1 di Jawa Tengah. Kota Magelang: Dengan pengeluaran Rp 95.520, Kota Magelang mengalami pertumbuhan 9,4% dan berada di peringkat 2. Kota Surakarta: Pengeluaran mencapai Rp 88.833, mengalami pertumbuhan 29,4% dan berada di peringkat 3. Kota Tegal: Pengeluaran sebesar Rp 83.543, mengalami penurunan 8,6% dan berada di peringkat 4. Kota Salatiga: Mencatat pengeluaran Rp 79.995, mengalami pertumbuhan 16,2% dan berada di peringkat 5.
Kota Semarang
Pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp 1.322.997 pada tahun 2024, meningkat 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Semarang tetap menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah dalam kategori ini. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat di Kota Semarang memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk kebutuhan selain makanan dibandingkan daerah lainnya.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan tren yang berbeda, dengan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 1.315.195 pada tahun 2024. Angka ini menurun 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menempatkan Salatiga di posisi kedua se-provinsi. Meskipun terjadi penurunan, pengeluaran untuk bukan makanan di Salatiga masih cukup tinggi.
Kota Magelang
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Magelang tercatat sebesar Rp 689.220 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola konsumsi atau faktor ekonomi lainnya. Meskipun demikian, Kota Magelang tetap menjadi salah satu kota dengan pengeluaran makanan yang signifikan.
Kota Surakarta
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surakarta mencapai Rp 759.788 pada tahun 2024, sedikit menurun sebesar 0,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan penurunan yang kecil ini, menunjukkan bahwa konsumsi makanan di Kota Surakarta relatif stabil. Kota Surakarta menduduki peringkat ketiga se-provinsi untuk kategori pengeluaran makanan.