Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Rokan Hulu menunjukkan tren yang terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024 pengeluaran mencapai Rp 214.029 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang terlihat sejak 2018. Meskipun sempat mengalami sedikit penurunan pada 2020, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2019 tercatat pertumbuhan tertinggi yaitu 24,4 persen.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Dominika 2015 - 2024)
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Rokan Hulu mencapai Rp 280.073. Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menjadi bagian penting dari total pengeluaran tersebut. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp 230.167, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi memiliki selisih yang tidak terlalu besar.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hulu menduduki peringkat ke-4 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Kota Pekanbaru menempati peringkat pertama dengan pengeluaran tertinggi yaitu Rp 327.700 per kapita. Secara nasional, Kabupaten Rokan Hulu berada di peringkat 191.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran tiga tahun terakhir, pengeluaran tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Kenaikan ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Kabupaten Rokan Hulu. Pada 2023, pengeluaran tercatat sebesar Rp 193.804, dengan selisih Rp 20.224,9 dibandingkan tahun sebelumnya.
Anomali terjadi pada 2020 ketika pengeluaran sempat menurun 6,7 persen menjadi Rp 160.363 per kapita per bulan. Namun, setelah itu, pengeluaran kembali meningkat dan melampaui angka sebelum pandemi. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2019 dengan pertumbuhan 24,4 persen.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Nusa Tenggara Barat 2018 - 2024)
Beberapa kabupaten/kota lain di Provinsi Riau menunjukkan perkembangan yang bervariasi. Kota Pekanbaru, misalnya, mengalami pertumbuhan yang sedikit yaitu 0,3 persen. Sementara itu, Kabupaten Bengkalis mencatat pertumbuhan yang tinggi yaitu 23,7 persen. Kabupaten Kuantan Singingi justru mengalami penurunan 14,3 persen.
Kota Pekanbaru
Data menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Pekanbaru pada 2024 adalah Rp 1.203.364, mengalami pertumbuhan sedikit sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 1.190.142,78. Kota ini tetap menduduki peringkat pertama se-Provinsi Riau dalam kategori ini.
Kota Dumai
Kota Dumai mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 886.635 pada 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan yaitu 14,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 774.103,74. Dengan pertumbuhan ini, Kota Dumai berada di urutan kedua se-Provinsi Riau.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 737.684 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tipis yaitu 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 730.170,77. Kabupaten Siak menduduki peringkat ketiga se-Provinsi Riau dalam kategori ini.
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Pelalawan mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 708.621 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 644.103,27. Kabupaten Pelalawan berada di peringkat keempat se-Provinsi Riau.