Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp72.436 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 29,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini cukup signifikan setelah tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 34,3 persen. Secara historis, pengeluaran sabun mandi di Barito Selatan mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Bengkulu 2015 - 2024)
Pengeluaran masyarakat untuk sabun mandi ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa yang mencapai Rp269.254. Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp157.287) dan rokok serta tembakau (Rp151.511). Namun, lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp37.756).
Secara peringkat, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Barito Selatan berada di urutan ke-35 di antara seluruh pulau Kalimantan. Di tingkat provinsi, Barito Selatan menduduki peringkat ke-9 dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah. Sementara itu, secara nasional, Barito Selatan berada di peringkat ke-166.
Di antara kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, Kabupaten Murung Raya mencatatkan pengeluaran sabun mandi tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp123.415, diikuti oleh Kabupaten Lamandau (Rp121.643) dan Kabupaten Seruyan (Rp115.122). Pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya terjadi di Kabupaten Murung Raya dengan 74 persen.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Brazil 2015 - 2024)
Kota Palangkaraya
Kota Palangkaraya menunjukkan data yang menarik terkait rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan. Pada tahun 2024, angkanya mencapai Rp1.092.813, meningkat 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.026.071,14. Dengan angka ini, Palangkaraya menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Tengah dalam kategori ini, mengindikasikan pengeluaran yang cukup besar untuk kebutuhan non-makanan warganya.
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Lamandau mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan sebesar Rp1.055.836 pada tahun 2024, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.053.257,21. Meskipun pertumbuhannya tipis hanya 0,2 persen, Lamandau tetap memimpin peringkat sebagai wilayah dengan pengeluaran makanan tertinggi di Kalimantan Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan menjadi prioritas utama bagi masyarakat Lamandau.
Kabupaten Kota Waringin Barat
Kabupaten Kota Waringin Barat menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan. Pada tahun 2024, pengeluaran mencapai Rp949.234, meningkat 13,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp837.678. Kenaikan ini menempatkan Kota Waringin Barat di peringkat ketiga se-Kalimantan Tengah dalam kategori ini. Angka ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi makanan di kalangan masyarakat Kota Waringin Barat.
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.791.631 pada tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 5,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.888.622. Meskipun demikian, Sukamara tetap berada di peringkat keempat di Kalimantan Tengah dalam kategori pengeluaran gabungan ini. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.