Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Cilacap pada 2024 sebesar Rp24.570 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 11,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Bulgaria 2024)
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Cilacap untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp1.069.588, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 2,3 persen dari total pengeluaran. Sementara, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan, persentasenya menjadi 2,3%. Pengeluaran kecantikan berada di bawah pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp112.512.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Cilacap mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Sempat mengalami kenaikan tertinggi pada 2020 sebesar 29,2 persen, namun kemudian menurun di tahun 2021 dan 2022. Pada 2023, pengeluaran kembali naik signifikan sebesar 44,3 persen sebelum akhirnya turun lagi pada 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan menunjukkan pertumbuhan signifikan dari Rp901.613,52 pada tahun sebelumnya menjadi Rp1.069.588 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan mencapai 18.6%. Hal ini mengindikasikan bahwa, meskipun pengeluaran untuk kecantikan mengalami penurunan, daya beli masyarakat secara umum mengalami peningkatan.
Pada 2024, Kabupaten Cilacap berada di urutan ke-32 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Posisi ini menempatkan Cilacap di bawah Kabupaten Temanggung dan di atas Kabupaten Magelang. Secara nasional, Kabupaten Cilacap berada di peringkat ke-391.
Di Jawa Tengah, Kota Salatiga mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk kecantikan, yaitu Rp75.091, namun mengalami penurunan sebesar 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kota Semarang mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu 36,8% dan menempati urutan kedua dengan nilai Rp74.653. Kabupaten Kudus berada di urutan ketiga dengan Rp47.643, dan Kota Magelang berada di urutan keempat dengan Rp45.594. Kabupaten Rembang berada di urutan kelima dengan Rp42.569.
(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kota Pagar Alam 85.100 dan Angka Pengangguran 2,34%)
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kota Semarang
Kota Semarang menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.322.997 pada tahun 2024, menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Semarang mencapai Rp914.785, menempatkannya di posisi pertama juga di Jawa Tengah. Secara keseluruhan, total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kota Semarang mencapai Rp2.237.782, menjadikannya yang tertinggi di provinsi tersebut.
Kota Salatiga
Kota Salatiga, yang dikenal dengan sektor pendidikan dan perdagangan, mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.315.195 pada tahun 2024. Meskipun angka ini masih tinggi dan menempati peringkat kedua di Jawa Tengah, terjadi penurunan sebesar 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola konsumsi masyarakat atau faktor ekonomi lainnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Salatiga tercatat sebesar Rp811.317. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kota Salatiga mencapai Rp2.126.512, menempatkannya di urutan kedua di Jawa Tengah.
Kota Magelang
Kota Magelang, sebagai pusat militer dan pariwisata, mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang moderat sebesar 1,8% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mengindikasikan stabilitas ekonomi. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Magelang adalah Rp689.220. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kota Magelang mencapai Rp1.670.216, menempatkannya di urutan keempat di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta, dengan warisan budaya dan industri kreatif yang kuat, mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.391 pada tahun 2024. Terjadi penurunan sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surakarta adalah Rp759.788. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) di Kota Surakarta mencapai Rp1.702.178.