Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Banyumas menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp224.480 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 13.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini sejalan dengan tren pengeluaran masyarakat secara umum. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Banyumas adalah Rp295.674. Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mengambil porsi signifikan, bersaing dengan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp107.416.
(Baca: 0,5% Penduduk di Kota Pontianak Beragama Konghucu)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Banyumas fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 12.5% pada 2019, kemudian menurun 8.7% pada 2020. Pada 2021, pengeluaran sedikit menurun 2.7%, sebelum akhirnya kembali menunjukkan tren positif hingga tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Banyumas berada di peringkat 16 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp358.183, diikuti Kota Tegal dengan Rp350.104. Sementara itu, Kabupaten Cilacap berada di posisi terakhir dengan Rp156.784.
Kota Semarang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Jawa Tengah, yakni Rp358.183, dengan pertumbuhan 37.1%. Kota Tegal, meskipun memiliki nilai pengeluaran tinggi (Rp350.104), justru mengalami penurunan pertumbuhan turun 14.4%. Kabupaten Kudus mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 25% dengan nilai Rp289.941. Kabupaten Karanganyar mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 63.2% dengan nilai Rp248.305.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Timor Timur 2015 - 2024)
Kota Semarang
Kota Semarang menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.322.997 pada tahun 2024. Angka ini menempatkan Semarang di posisi pertama di Jawa Tengah. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Semarang juga cukup signifikan, yaitu 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp914.785, menempatkan kota ini pada peringkat pertama di Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.315.195 pada tahun 2024, menempatkannya di urutan kedua setelah Kota Semarang. Meski demikian, kota ini mengalami penurunan pertumbuhan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp811.317.
Kota Magelang
Kota Magelang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan di kota ini tercatat sebesar Rp689.220. Data ini diolah dari data Susenas oleh BPS.
Kota Surakarta
Kota Surakarta menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.391 pada tahun 2024, mengalami penurunan -3.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp759.788, yang menempatkan kota ini pada posisi yang cukup baik di Jawa Tengah. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.