Asian Development Bank (ADB) dalam laporan Asian Development Outlook 2019 memprediksi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia akan turun menjadi 2,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2019 dan 2020. Ekspor barang dan jasa Indonesia akan tumbuh lebih lambat dalam dolar Amerika Serikat (AS) karena pelemahan pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang menjadi mitra dagang.
Di sisi lain, pertumbuhan impor juga lebih rendah karena permintaan barang modal berkurang seiring dengan selesainya mega proyek infrastruktur. Meski demikian, pendapatan dari sektor pariwisata akan terus tumbuh positif secara berkelanjutan.
ADB juga memproyeksikan PDB Indonesia pada 2019 tumbuh 5,2% lalu meningkat menjadi 5,3% pada 2020. Meskipun ekonomi global melemah dan ekspor turun, Indonesia dapat mengimbanginya dengan kekuatan permintaan domestik. Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.