Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Sragen pada 2024 tercatat sebesar Rp48.264 per kapita per bulan, sedikit mengalami penurunan sebesar 0,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS). Meskipun sedikit menurun, angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Sragen masih memberikan perhatian terhadap perawatan kulit.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp1.251.528, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 3,85 persen. Proporsi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan secara umum yang mencapai Rp31.369 per kapita per bulan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp1.240.746 dan rokok serta tembakau Rp1.180.281 per kapita per bulan.
(Baca: Harga Beras Kualitas Super II di Pasar Modern Periode November 2024-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Sragen fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 44,5 persen pada 2022, kemudian berlanjut naik 9,3 persen pada 2023. Pengeluaran tertinggi tercatat pada 2023 dengan nilai Rp48.679. Pada 2024, pengeluaran sedikit menurun, namun masih lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2024, Kabupaten Sragen menduduki peringkat ke-18 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan peringkat ke-304 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan perawatan kulit di Sragen masih perlu ditingkatkan dibandingkan dengan daerah lain. Kabupaten/kota dengan pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Jawa Tengah adalah Kota Semarang (Rp95.594), Kota Magelang (Rp95.520), dan Kota Surakarta (Rp88.833).
Sebagai perbandingan, Kota Semarang mencatatkan pengeluaran untuk perawatan kulit sebesar Rp95.594 dengan pertumbuhan 28,8 persen, menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Kota Magelang berada di peringkat kedua dengan Rp95.520 dan pertumbuhan 9,4 persen. Kota Surakarta menyusul dengan Rp88.833 dan pertumbuhan 29,4 persen. Sementara itu, Kabupaten Klaten mencatatkan Rp73.163 dengan pertumbuhan 0,5 persen dan Kabupaten Pati sebesar Rp70.926 dengan penurunan -7.7 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Sragen adalah Rp581.170 pada 2024, tumbuh 3.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan adalah Rp1.251.528, turun 6.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk bukan makanan mengalami pertumbuhan lebih baik dibandingkan pengeluaran total.
(Baca: Harga Beras Kualitas Bawah I di Pasar Tradisional Periode November 2024-2025)
Kota Semarang
Pada 2024, Kota Semarang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.322.997, menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 12.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga tinggi, mencapai Rp914.785 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 14.7 persen. Tingginya pengeluaran di Kota Semarang mencerminkan kondisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.315.195, menduduki peringkat kedua tertinggi di Jawa Tengah. Namun, terjadi penurunan signifikan turun 14.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami penurunan turun 5.5 persen, menjadi Rp811.317. Penurunan ini perlu menjadi perhatian, meskipun secara total pengeluaran masih tergolong tinggi.
Kota Magelang
Kota Magelang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp980.996 pada 2024. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Magelang relatif stabil, yakni 1.8 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp689.220 per kapita per bulan, mengalami penurunan turun 6.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp942.391 pada 2024. Pengeluaran bukan makanan di Surakarta mengalami penurunan turun 3.7 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp759.788 per kapita per bulan, juga mengalami penurunan turun 0.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Surakarta mengalami sedikit penurunan.