Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Medan pada 2024 tercatat sebesar Rp 81.047 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan penurunan turun 6.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini masih menempatkan Kota Medan pada urutan ke-4 tertinggi di antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kota Medan yang mencapai Rp 456.069, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 17.77%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp 303.092 atau pengeluaran untuk rokok dan tembakau sebesar Rp 125.596. Hal ini menggambarkan bahwa alokasi anggaran rumah tangga di Kota Medan lebih besar untuk kebutuhan dasar dan konsumsi lainnya dibandingkan dengan perlengkapan mandi.
(Baca: Data 2024: Jumlah Penduduk Kabupaten Barito Selatan 136,86 Ribu Jiwa)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Medan menunjukkan fluktuasi selama tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 21.8% pada 2021, namun kembali sedikit pada tahun-tahun berikutnya. Meskipun sempat mencapai Rp 86.862 pada 2023, angka ini kemudian sedikit di 2024. Data BPS mencatat bahwa pengeluaran tertinggi terjadi pada 2023, sementara yang terendah terjadi pada 2018 dengan Rp 66.361.
Pengeluaran masyarakat Kota Medan secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Data BPS menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.164.345 pada 2024. Angka ini menggambarkan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Kota Medan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara, Kota Medan menempati urutan ke-4 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi. Kabupaten Karo menempati urutan pertama dengan Rp 95.752, diikuti Kota Binjai dengan Rp 88.392, dan Kabupaten Toba Samosir dengan Rp 81.236. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Binjai sebesar 41.6%, sementara Kabupaten Karo tumbuh 7% dan Kabupaten Toba Samosir tumbuh 14.4%.
Kota Tebing Tinggi
Data dari BPS menunjukkan, Kota Tebing Tinggi mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp 857.842 dan menempati ranking pertama se-provinsi Sumatera Utara. Nilai ini tumbuh 41.1% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana saat itu besar pengeluaran Rp 607.778,86. Kemudian untuk pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat Rp 840.234, tumbuh 31.4% dari tahun sebelumnya.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Periode 2013-2025)
Kota Binjai
Untuk Kota Binjai, pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 737.849, yang tumbuh 27.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 578.794,32. Dengan nilai ini Kota Binjai menduduki ranking kedua se-provinsi Sumatera Utara. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 836.245, tumbuh 30.1% dari tahun sebelumnya saat nilai pengeluaran Rp 642.949,92.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo memiliki pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 527.956, yang tumbuh 14.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 460.948,42, berada di ranking 12 se-provinsi Sumatera Utara. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 1.035.928, tumbuh 19.5% dari tahun sebelumnya saat nilai pengeluaran Rp 867.080,26, dan merupakan ranking pertama se-provinsi Sumatera Utara.